Mendidik anak merupakan proses belajar seumur hidup bagi orang tua. Salah satu hal yang penting untuk ditanamkan kepada anak adalah sikap optimis, mengapa? Karena sikap optimis akan membuat mereka tidak mudah putus asa ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Sebuah upaya menumbuhkan sikap dalam melihat sesuatu dari sisi positif dan berpandangan positif saat berada di segala situasi. Anak yang memiliki sikap optimis akan mampu mengendalikan dirinya dan tidak mudah stres atau tertekan. Dalam hal ini, peran aktif orang tua sangat dibutuhkan dalam proses menumbuhkannya sejak dini.

Berikut ini beberapa kiat yang bisa dilakukan orang tua agar tumbuh sikap optimis pada anak:

  • Menerapkan pola asuh positif dan penuh kasih sayang.

Pola asuh merupakan salah satu faktor yang akan memengaruhi karakter seorang anak dalam tahap perkembangan emosional dan mental. Tunjukkan rasa kasih sayang dan perhatian sebagai orang tua secara proporsional dengan memberinya kepercayaan untuk tidak selamanya bergantung pada orang tua. Anak yang memiliki rasa percaya diri akan lebih berani menghadapi tantangan dan pengalaman baru dalam hidupnya.

  • Memberikan contoh yang baik (menjadi panutan)

Orang tua harus menunjukkan sikap optimis karena apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga akan membekas sampai mereka tumbuh dewasa.

  • Memperbolehkan mereka melakukan kesalahan

Jika seorang anak melakukan kesalahan, orang tua sebaiknya tidak selalu memarahinya. Karena hal tersebut akan membuatnya menjadi tidak percaya diri dan selalu takut melakukan atau mencoba sesuatu yang baru.

  • Berikan penghargaan (reward) atas hasil atau prestasi yang sudah dicapai

Tindakan tersebut akan mendorong seorang anak untuk menjadi lebih baik lagi dan optimis.

  • Memberikan kepercayaan/tanggung jawab pada anak

Memelihara hewan piaraan, menyuruhnya membeli sesuatu, atau mengajak mencuci kendaraan di rumah akan menumbuhkan sikap optimis seorang anak.

  • Menyemangati ketika anak merasa tidak percaya diri

Suatu ketika barangkali anak akan merasa putus asa atau tidak percaya diri ketika membandingkan dirinya dengan prestasi teman di sekolah atau lingkungan rumah. Orang tua harus bisa membesarkan hati anak pada saat menghadapi situasi tersebut agar ia tidak terpuruk dalam keputusasaan.

Berbagai upaya yang dilakukan tentu tidak mudah. Namun jika dilakukan pembiasaan terus menerus untuk berpikir lebih positif, mudah bersyukur, serta tidak dibiasakan untuk manja dengan keadaan yang baik saja, maka niscaya anak mampu membiasakan dirinya bersikap optimis.

 

 

  • Post author:
  • Reading time:2 mins read