Tumbuh kembang kakak dan adik atau saudara kandung salah satunya dipengaruhi oleh hubungan (relasi) yang terjalin dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kemampuan seorang anak berinteraksi sosial juga dipengaruhi oleh hubungan tersebut. Jika relasi yang terjalin positif, maka hal tersebut akan memberikan dampak positif juga pada pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.

Perlu diingat, hubungan antara kakak dan adik kandung akan menjadi hubungan abadi sepanjang masa, karena akan selalu terkoneksi sepanjang kehidupan mereka. Kakak dan adik akan menemani setiap tahapan kehidupan, dari usia dini hingga usia tua. Orang tua juga harus mengambil peran agar relasi yang terjalin antarsaudara kandung berjalan baik.

Nah, bagaimana membangun relasi yang positif antara kakak dan adik? Berikut beberapa tips yang perlu disimak:

  • Menunjukkan empati

Setiap anak adalah pribadi yang unik dan berbeda. Sadarilah keunikan tersebut dan itu tidak masalah.Tunjukkan kepada anak-anak bahwa Anda sebagai orang tua menghargai pilihan mereka. Bahwa Anda berempati pada posisi mereka. Ajukan pertanyaan tanpa menghakimi untuk mengukur mengapa buah hati Anda tidak suka menunjukkan kasih sayang kepada saudara kandungnya.

 

  • Lakukan komunikasi secara terpisah

Sebaiknya orang tua menghindari membuat anak-anak duduk bersama untuk menuntut perubahan. Tidak peduli apa pun yang dikatakan orang tua, salah satu atau keduanya akan merasa seperti berat sebelah atau memihak. Jika itu terjadi, orang tua malah menjadi ‘pion’ dalam permainan manipulasi yang ingin mereka mainkan satu sama lain.

 

  • Berbicara pada saat suasana hati yang baik

Ketika anak bertengkar, jangan sampai Anda menunggu kejadian berikutnya. Sebaliknya, pilih waktu saat Anda dan anak melakukan aktivitas yang menyenangkan. Misalnya, saat malam hari sebelum tidur. Anda kemudian bisa membuka pembicaraan seperti: “Papa/Mama perhatikan di hari lain adik terlihat terluka saat kamu membentaknya. Padahal dia menunjukkan karya seninya pada kamu, lho. Setiap orang dalam keluarga harus memperlakukan satu sama lain dengan hormat, jadi jika Papa/Mama melihatnya lagi, akan ada konsekuensinya ya.”

 

  • Konsekuensi penting, namun cari informasi sebanyak mungkin sebelumnya

Beritahukan kepada buah hati Anda bahwa perilaku antisosial terhadap saudara kandung akan menghasilkan hukuman apa pun yang menurut Anda sesuai. Anda bisa mengatakan: “Saat kamu bersikap jahat kepada adik kamu, itu menyakiti keluarga. Jika jahat sama adik maka ada konsekuensinya.” Begitu pula sebaliknya jika ternyata sang adik yang iseng dengan kakaknya. Meski demikian, perlu diingat bahwa orang tua tidak dapat memaksa anak-anak untuk menyukai satu sama lain atau ingin menghabiskan waktu bersama, tetapi orang tua dapat menegakkan rasa hormat dan komunikasi yang bijaksana.

 

  • Mengajarkan negosiasi dan kompromi

Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menyelesaikan masalah secara baik-baik. Pertama, minta mereka untuk berhenti marah dan mulai berkomunikasi dengan tenang. Berikan kesempatan mereka menceritakan masalah yang terjadi. Dengarkan keluhan satu dan yang lainnya, tapi jangan langsung menghakimi. Coba klarifikasi permasalahan dan meminta solusi terbaik. Jika mereka tidak mempunyai jalan keluarnya, orang tua bisa membantu memberikan solusi. Misalnya, mereka berebut remote TV, buat jadwal yang adil untuk keduanya.

 

Sumber: Popmama.com

 

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read