Kira-kira seperti apakah keadaan dunia di sekeliling kita yang didengung-dengungkan menjadi new normal, normal baru? Apakah cara kita menjalani rutinitas kehidupan akan tetap sama? Sudah siapkah kita melakoninya? Dan masih banyak pertanyaan yang melintas di benak kita.
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Ini berarti bahwa kita dapat beraktivitas seperti biasa dengan melakukan kenormalan baru, seperti selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan dengan air mengalir. Di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di fasilitas-fasilitas umum/pelayanan public, semua wajib menerapkan aturan new normal.
Merujuk pada aturan WHO, ada enam syarat yang harus dipenuhi agar dapat melaksanakan transisi menuju new normal:
- Pemerintah membuktikan bahwa transmisi virus korona sudah bisa dikendalikan.
- Rumah sakit atau sistem kesehatan tersedia untuk mengidentifikasi, menguji, mengisolasi, melacak kontak, dan mengkarantina pasien Covid-19.
- Risiko penularan wabah sudah terkendali terutama di tempat dengan kerentanan tinggi.
- Langkah pencegahan di lingkungan kerja, seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan etika saat batuk.
- Mencegah kasus impor virus korona.
- Mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dan terlibat dalam transisi menuju new normal.
Untuk memberlakukan new normal di satuan pendidikan seperti contohnya Sekolah Stella Maris, maka harus disiapkan tata cara pelaksanaan pembelajaran dan melengkapi sarana serta prasarana yang mendukung terlaksananya konsep tersebut.
Seperti yang tertuang dalam SE Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang pembelajaran pada masa Covid-19, yang tercantum pada Bab III:
- Seluruh sarana dan prasarana satuan pendidikan dibersihkan secara rutin, minimal 2 (dua) kali sehari, saat sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai.
- Pemantauan kesehatan secara rutin, termasuk setiap sebelum kegiatan belajar mengajar mulai berjalan, terhadap seluruh warga satuan pendidikan (termasuk peserta didik, guru dan tenaga kependidikan lainnya termasuk pengelola kantin satuan pendidikan), terkait gejala-gejala Covid-19, antara lain:
- demam tinggi di atas 38°C;
- batuk;
- pilek;
- sesak napas;
- diare; dan/atau
- kehilangan indera perasa dan/atau penciuman secara tiba-tiba
- Pihak satuan pendidikan perlu mengatur proses pengantaran dan penjemputan peserta didik untuk menghindari kerumunan dan penumpukan warga satuan pendidikan saat mulai dan selesai kegiatan belajar mengajar.
- Seluruh warga satuan pendidikan aktif, termasuk peserta didik, wajib aktif mempromosikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, antara lain:
- cuci tangan pakai sabun secara rutin minimal 20 detik;
- hindari menyentuh wajah, terutama hidung, mata, dan mulut;
- menerapkan jaga jarak sebisa mungkin, sekitar 1-2 meter; dan
- melakukan etika batuk dan bersin yang benar
- Pihak satuan pendidikan perlu memastikan sarana dan prasarana yang sesuai untuk mencegah penyebaran Covid-19, antara lain memastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun, minimal di lokasi dimana warga satuan pendidikan masuk dan keluar dari lingkungan satuan pendidikan.
- Pihak satuan pendidikan menempatkan materi informasi, komunikasi, dan edukasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat-tempat yang mudah dilihat oleh seluruh warga satuan pendidikan.
Tentu bukan merupakan hal yang mudah untuk memenuhi semua syarat pelaksanaan new normal pada satuan pendidikan, namun hal tersebut harus menjadi perhatian serius. Sekolah Stella Maris, sebagai sekolah yang selalu mengedepankan pendidikan berkualitas, sangat serius mempersiapkan penerapan new normal. Sekolah Stella Maris sudah merancang berbagai skenario dengan berpegang pada protokol kesehatan pencegahan penularan virus korona. Keselamatan, keamanan, dan kesehatan seluruh komponen satuan pendidikan (siswa, orang tua murid, guru, karyawan sekolah) tetap menjadi kepedulian utama Sekolah Stella Maris, karena itu menjadi landasan tercapainya kualitas proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu mari bersama-sama berdoa agar pandemi ini segera berlalu dan kita bisa kembali beraktivitas secara normal.