Pada 2045 mendatang, Indonesia akan memasuki 100 tahun atau satu abad sebagai bangsa yang merdeka. Visi menjadi salah satu negara berpenghasilan tinggi atau high income country di tahun 2045 sudah dicanangkan oleh pemerintah. Beberapa lembaga internasional seperti IMF (International Monetary Fund) dan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) pun memproyeksikan hal yang sama. Akankah terwujud? Bergantung pada upaya yang kita lakukan. Membutuhkan banyak prasyarat. Dan salah satu hal yang mengemuka adalah penguasaan keterampilan digital. Banyak kalangan meyakini bahwa keterampilan digital menjadi kunci utama atau modal utama bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita sebagai negara maju pada 2045.
Dalam sebuah diskusi di ruang daring yang digelar oleh Institute of Social Economic Digital (ISED), Google Indonesia, dan Alphabeta, konsultan strategi dan ekonomi dari Singapura, di Jakarta, Kamis (18/3/2021), berkesimpulan bahwa lewat kelihaian para generasi muda dalam mengelola teknologi digital itulah, diharapkan nantinya lahir inovasi dan terobosan yang mampu menguatkan ekonomi bangsa. Indonesia Emas pada 2045 yang maju, adil sejahtera hanya bisa dicapai jika Indonesia membangun digital talent yang berdaya saing global. Selain itu, infrastruktur digitalisasi yang berkualitas juga menuntut bisa dilakukan secara merata di seluruh Tanah Air.
Pandemi Covid-19 menimbulkan sejumlah ketidakpastian ekonomi dan berdampak serius pada pasar tenaga kerja. Pada tahun 2020 perekonomian global mengalami perlambatan sebagai dampak dari kebijakan lockdown dan pembatasan sosial yang diterapkan di hampir seluruh negara di dunia, demikian pula di Indonesia.
Perubahan ekonomi ini menunjukkan adanya kesenjangan keterampilan (skills mismatches) dan menjadi tantangan besar hampir di seluruh industri. Sistem pendidikan dan pelatihan di Indonesia juga perlu menyesuaikan dengan perubahan pola dan permintaan tenaga kerja, serta membuka akses pelatihan dan pengembangan keterampilan seluas-luasnya untuk semua lapisan masyarakat.
Peningkatan keterampilan digital di Indonesia akan sangat penting untuk ekonomi masa depan. Pandemi Covid-19 telah memperbesar pentingnya keterampilan digital. Artinya, pada situasi ini, bisnis dalam sektor ekonomi apapun harus berdigitalisasi agar dapat tetap bertahan bahkan menjadi penguasa pasar. Keterampilan digital tidak hanya penting untuk sektor teknologi, namun juga sektor nonteknologi. Sekitar tiga perempat (73%) dari nilai keterampilan digital dikontribusikan oleh pekerja di sektor non-teknologi seperti manufaktur dan layanan professional.
Ada tiga area tindakan penting yang diperlukan untuk menangkap kesempatan dalam peningkatan keterampilan digital ini. Pertama, membekali tenaga kerja saat ini dengan keterampilan digital. Kedua, mempersiapkan talenta digital untuk generasi berikutnya. Ketiga, memperluas kesempatan peningkatan keterampilan digital kepada komunitas minim pelayanan seperti daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Berbagai hal yang mengemuka tersebut menunjukkan betapa pentingnya peningkatan keterampilan digital bagi daya saing sumber daya manusia di Indonesia.
Sumber: liputan6.com