Pertumbuhan putra-putri Anda yang pesat terkadang membuat Anda ingin sedikit memperlambat pertumbuhannya dan mengulangi momen-momen saat mereka masih menjadi bayi lucu dan menggemaskan. Dan tanpa terasa mereka pun memasuki usia praremaja (9 – 12 tahun). Putra-putri kesayangan Anda menunjukkan perubahan baik secara fisik, kognitif, emosional maupun sosial yang cenderung menjadi lebih tertutup pada Anda sebagai orang tuanya.

Meskipun pada usia tersebut anak mulai terlihat lebih mandiri, sesungguhnya pada usia inilah anak masih sangat membutuhkan bimbingan Anda. Menghadapi anak usia praremaja memang gampang-gampang susah. Pada usia ini anak akan mulai berdebat apabila ia merasa tidak setuju dengan keputusan orang tuanya dan penasaran untuk mencari tahu hal – hal baru dalam hidupnya.

Di sisi yang lain, semenjak dilahirkan, anak-anak generasi alpha telah terbiasa hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Informasi positif dan negatif dapat dengan mudah mereka temukan. Sebagai orang tua, hal ini merupakan tantangan bagi Anda agar mereka dapat tumbuh, melewati usia praremaja dan menjadi generasi yang pintar dan berwawasan luas.

Oleh karena itu hubungan keluarga yang baik merupakan fondasi penting dalam mempersiapkan anak menuju masa remaja. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam menghadapi putra-putri Anda, generasi alpha yang sudah menginjak usia praremaja:

  • Jangan baper

Pada usia praremaja, sangat wajar apabila anak Anda mulai bergantung kepada teman ketimbang  kepada Anda. Apabila sikap anak Anda mulai cuek dan menolak untuk Anda bantu, jangan baper, ya. Seorang ahi psikologi dari Harvard, Catherine Steiner-Adair mengatakan bahwa pada fase ini anak akan mulai memiliki rahasia. Sebagai orang tua sebaiknya Anda tidak memaksa ataupun mendesak anak, tentu saja dengan toleransi tertentu yang bisa dimaklumi.

  • Kuncinya adalah ciptakan momen berkualitas (quality time)

Mengajak anak praremaja untuk berdiskusi secara terbuka memang cukup sulit, tetapi Laura Kirmayer, seorang psikolog klinis, mengatakan quality time adalah kunci dalam mengasuh anak usia praremaja dan menyarankan orang tua untuk menyisihkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak. Luangkan waktu 1 – 2 kali seminggu hanya berdua untuk membangun kedekatan guna mendalami dunianya. Quality time bersama anak juga bisa berupa nonton bersama anak, mendiskusikan dan memberikan pengertian mengenai apa yang ia tonton dalam situai yang santai dan menyelipkan pelajaran mengenai batasan – batasan tertentu dalam menggunakan teknologi informasi. Selain mempererat hubungan dengan anak Anda, quality time juga mengajarkannya keahlian interpersonal yang penting untuk masa depannya.

  • Jangan terlalu berlebihan (lebay)

Saat memasuki usia praremaja akan ada drama saat anak Anda memiliki konflik dengan teman sekolahnya. Misalnya, ia tidak diundang ke pesta ulang tahun temannya atau salah satu temannya tidak mau bermain dengannya. Sebagai orang tua pasti Anda akan sedih dan “gatal” ingin ikut campur dalam konflik yang tengan dihadapi anak Anda, tetapi akan lebih baik jika Anda tidak mengambil tindakan yang berlebihan. Alihkan perhatiannya agar ia merasa lebih tenang dan jauhkan ia dari hal yang dapat menyulut emosi atau kesedihannya.

Menemukan keseimbangan dalam mengasuh anak usia praremaja mungkin agak sulit tetapi bukan berarti tidak bisa Anda lakukan. Menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak Anda merupakan kunci dalam mengasuh anak dalam usia praremaja ini. Anda juga harus membangun rasa percaya kepada anak  dan selalu meluangkan waktu untuknya sehingga ia mengerti bahwa Anda akan selalu ada untuknya.

 

Sumber: Ayahbunda.co.id

Foto: Freepik

 

Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :

Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read