Adaptasi kebiasaan baru menjadi mantra yang paling sering diucapkan saat ini. Wabah virus corona jenis baru yang menjadi momok sejagat memaksa semua orang menyesuaikan diri dan hidup berdampingan dengan wabah penyakit. Dan meskipun kasusnya belum bisa dikatakan terkendali, relaksasi yang menjadi tahapan transisi setelah kebijakan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (psbb) menjadi pilihan yang paling masuk akal saat ini. Kesehatan dan keselamatan warga tetaplah diutamakan, namun sektor-sektor lain perlahan-lahan juga harus digerakkan, khususnya perekonomian. Selain perekonomian yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sektor pendidikan secara bertahap juga melakukan proses transisi dengan membuka sebagian sekolah dan melakukan model pembelajaran tatap muka di kelas, diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang berada di zona hijau. Per Senin, 13 Juli 2020 kurang lebih ada 104 sekolah di kota/kabupaten yang akan memulai tahun ajaran baru 2020/2021 dengan melakukan pembelajaran tatap muka di kelas.
Di luar zona hijau, sekolah belum boleh melakukan pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat. Keputusan pembukaan sekolah harus memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi di daerah tersebut dan mengutip pernyataan Mendikbud, Nadiem Makarim, pada prinsipnya orang tua memiliki hak tertinggi untuk mengizinkan putra-putrinya datang ke sekolah atau tidak, meskipun sekolah sudah boleh dibuka. Dengan demikian sekolah-sekolah yang belum bisa sepenuhnya melakukan pembelajaran secara tatap muka di kelas, harus memikirkan cara yang paling efektif untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Tentu bukan situasi yang mudah bagi semua institusi pendidikan formal. Bersiasat agar layanan pendidikan tetap bisa berjalan dengan optimal tanpa mengesampingkan kesehatan, keselamatan, dan keamanan semua pihak. Opsi utama jelas adalah model pembelajaran jarak jauh, meski itu juga bukan sesuatu yang mudah diterapkan untuk sekolah-sekolah tertentu. Opsi yang lain adalah model pembelajaran yang sering disebut dengan blendid learning. Apa itu blendid learning? Yaitu model pembelajaran yang menggabungkan antara online dan tatap muka di kelas, dengan catatan sekolah sudah dibolehkan dibuka kembali. Efektivitas kedua model pembelajaran tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas tenaga pengajar.
Hari ini, Senin (13/7/2020) Sekolah Stella Maris BSD melaksanakan pembukaan tahun ajaran 2020/2021 ditandai dengan kegiatan upacara bendera. Penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi keharusan dalam upacara bendera ini. Sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan pun dilakukan secara virtual. Semua harus mematuhi apa yang kita kenal dengan istilah 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). Hari-hari ke depan seluruh aktivitas pembelajaran akan menggunakan metode daring (online). Berpijak dari pengalaman sebelum tahun ajaran baru, maka Sekolah Stella Maris sangat optimis dan percaya bahwa penerapan model pembelajaran jarak jauh di semester awal tahun ajaran baru akan jauh lebih baik dari sebelumnya.