Zaman sudah berubah. Seiring perubahan zaman, cara mendidik putra-putri tercinta pun harus disesuaikan, terlebih anak-anak yang sering disebut sebagai generasi Alfa. Menjadi orang tua generasi Alfa jelas butuh kesiapan dan merupakan tantangan tersendiri. Lalu, bagaimana cara mendidik anak yang terlahir sebagai generasi Alfa?

Generasi Alfa merupakan anak-anak yang lahir dari generasi milenial, mereka yang lahir setelah tahun 2010. Sebuah generasi yang dibesarkan di era kemajuan teknologi yang sangat pesat, sehingga sangat memengaruhi generasi Alfa, mulai dari gaya belajar, materi yang dipelajari di sekolah, sampai dengan pergaulan sehari-hari. Menurut pendapat para ahli, generasi Alfa akan lebih pintar dari generasi-generasi sebelumnya karena memiliki akses yang sangat besar terhadap informasi.

Berperan sebagai orang tua generasi tersebut yang sangat akrab dengan teknologi dan dianggap generasi yang paling cerdas bukanlah hal yang mudah. Ada sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian orang tua pada saat mengasuh, mendidik, dan mengajar mereka:

  1. Orang tua harus mengikuti perkembangan teknologi informasi

Karena generasi Alfa sangat melek teknologi, maka orang tua harus peka terhadap perkembangan teknologi. Kepekaan dibutuhkan agar bisa membimbing dan mengarahkan anak menggunakan teknologi dengan bijak. Dampingi anak saat menggunakan gadget. Akses informasi yang sedemikian terbuka memudahkan anak membuka konten apa pun, ditambah rasa ingin tahu yang besar sehingga anak ingin mengeksplorasi segala hal.

  1. Orang tua harus membantu anak agar kemampuan sosialnya terasah

Akibat asik berinteraksi dengan gadget, ada kecenderungan keterampilan sosial generasi Alfa lemah atau kurang. Dorong dan ajarkan anak bersosialisasi sejak usia dini sebagai bekal di masa depan ketika harus membangun interaksi dengan orang lain.

  1. Orang tua harus bisa mendorong anak untuk aktif bergerak

Terbiasa dengan teknologi informasi yang serba instant membuat generasi Alfa tumbuh menjadi anak yang malas bergerak karena dimanja dengan perangkat teknologi yang serba cepat. Akibatnya, generasi Alfa lebih berpotensi menderita obesitas dan penyakit kronis lainnya. Lakukan pembiasaan untuk rajin bergerak. Orang tua harus sering melatih motorik kasar seperti: mengajak berolahraga ringan, berlari kecil, menendang bola, menari, dsb.

  1. Orang tua harus memberikan bekal nilai-nilai moral yang positif

Teknologi informasi diyakini memberikan banyak manfaat untuk kehidupan manusia, namun di baliknya ada dampak negatif yang harus diantisipasi. Menjadi kewajiban orang tua untuk memberi penjelasan kepada anak apa yang boleh dan tidak boleh diakses. Menanamkan nilai-nilai moral positif harus diberikan sejak dini agar kelak mereka tidak perlu lagi didampingi dan bisa mengambil keputusan yang terbaik.

  1. Orang tua harus mampu mencegah anak agar tidak kecanduan teknologi

Kecanduan bermain gawai bisa mengakibatkan anak malas bersosialisasi atau melakukan aktivitas lainnya. Bantu anak agar tidak tergantung pada teknologi. Buat aturan anak boleh memegang gawai dalam waktu tertentu.

Selain beberapa langkah tersebut, yang juga tidak kalah penting, orang tua harus bisa berperan sebagai teman diskusi, tempat bertanya dan tempat mencurahkan kasih sayang bagi putra-putri tercinta. Dengan cara demikian apabila timbul masalah bisa segera dicarikan jalan keluar.

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read