Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan , anak-anak menjadi salah satu kelompok rentan terinfeksi virus Covid-19. Menurut catatan WHO, anak-anak mampu menularkan virus kepada orang lain, sama seperti kelompok usia lainnya. Artinya, dalam beberapa kasus, mereka masuk dalam kategori kasus konfirmasi tanpa gejala atau orang tanpa gejala. Oleh sebab itu, memastikan anak-anak beraktivitas sesuai protokol kesehatan menjadi sangat penting.
Selain menyangkut aspek kesehatan, situasi tidak mudah yang dihadapi anak juga berkaitan dengan aspek lain, misalnya aspek pendidikan. Sebagai upaya menekan penyebaran infeksi virus Covid-19, Pemerintah Indonesia memutuskan memperpanjang penerapan pembelajaran jarak jauh hingga akhir tahun 2020. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagai salah satu organisasi yang menjadi rujukan pemerintah juga memberikan saran serupa. Bagi anak-anak, pandemi telah mengubah banyak hal, termasuk sistem pendidikan yang berubah ke sistem daring (online). Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) mencatat sekitar 60 juta anak di berbagai jenjang pendidikan terpaksa harus belajar di rumah. Jaminan kesehatan dan keselamatan anak menjadi prioritas utama. Namun, di samping itu mutu pendidikan juga tetap harus diperhatikan agar tidak turun. Sebab, pada beberapa kasus tertentu, anak-anak lebih mudah jenuh atau malas,bahkan bisa berujung stres. Belum lagi faktor orang tua yang bisa mengalami hal yang sama karena harus mendampingi anak belajar. Kualitas pendidikan tidak sebatas diukur melalui selesainya tugas yang dikerjakan oleh siswa. Namun, sekolah harus dapat memastikan siswa memiliki kemampuan pemahaman yang makin meningkat setiap minggunya. Ketidakpastian sistem pendidikan daring, mulai dari intensitas pemberian tugas, standar nilai, hingga evaluasi akademis membuat situasi ini tidak mudah. Sementara situasi pandemi Covid-19 juga belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.
Di luar aspek pendidikan, mengutip pernyataan IDAI, ada lima saran penting tentang bagaimana anak sebaiknya beraktivitas secara umum di tengah wabah. Pertama, anak-anak dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah. Kedua, setiap orang yang kembali dari aktivitas di luar rumah wajib melepas dan membersihkan semua pakaian serta perangkat yang digunakan, kemudian mandi sampai bersih sebelum kontak dengan anak. Ketiga, orang tua dan keluarga tidak membawa anak ke tempat umum, seperti taman, pusat rekreasi, perbelanjaan, atau tempat-tempat kerumunan. Keempat, apabila anak dibawa keluar rumah, anak menggunakan masker, pelindung wajah, menjaga jarak, dan sesering mungkin cuci tangan. Terakhir, protokol kesehatan saat anak berada di luar rumah harus dilakukan dengan persiapan, seperti anak didampingi orang tua atau pengasuh, menjaga jarak 2 meter, menjauhi orang sakit, mencuci tangan sesering mungkin, serta menghindari memegang mulut, mata, dan hidung.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan, kesehatan, dan tumbuh kembang anak di masa pandemi Covid-19.