Istilah inklusi sering digunakan akhir-akhir ini. Hal ini terkait dengan kesadaran akan pentingnya merangkul dan membantu semua pihak. Tidak ada diskriminasi yang terjadi di bidang apapun. Semua orang harus mendapatkan keadilan.

Mungkin selama ini istilah ini lebih banyak digunakan di bidang pendidikan. Misalnya saja sekolah inklusi. Padahal, sebenarnya istilah ini harus diterapkan di berbagai sendi kehidupan, mulai dari keuangan dan juga sosial. Dan semuanya bertujuan sama, yaitu membuat semua orang punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan bahagia.

Sekilas Mengenai Istilah Inklusi

Apa yang dimaksud dengan inklusi? Ini sebenarnya istilah yang sangat dekat dengan maka terbuka. Jadi, ada yang harus terbuka lebar di mana sebuah ruangan bisa dimasuki oleh siapa saja.

Tidak ada yang membedakan antara orang satu dengan orang yang lain meskipun ada perbedaan, entah itu gender, kebutuhan, background pendidikan, dan lain sebagainya. Karena siapa saja harus diperlakukan secara adil.

Selain itu, istilah ini juga berkaitan dengan penerimaan dan toleransi. Di dunia ini, hal yang tidak bisa dihindari adalah perbedaan. Namun, perbedaan tidak seharusnya menjadikan orang menjauh satu sama lain. Perbedaan harus membuat siapa saja menerima bahwa memang ada perbedaan. Dan jika itu terjadi, maka ada toleransi di antara sesama individu yang memiliki perbedaan.

Jadi, inklusi ini sangat penting untuk menciptakan kondisi yang adil bagi semua orang. Maka dari itu, ini tidak hanya harus diterapkan di satu bidang tapi di semua lini kehidupan.

Inklusi dalam Dunia Pendidikan

Dari penjelasan singkat tersebut di atas, sebenarnya yang paling harus diingat adalah kata adil jika ada kata-kata inklusi. Misalnya saja sekolah inklusi. Itu artinya sekolah yang adil, yaitu sekolah di mana setiap anak bisa belajar di sana, tak terkecuali anak berkebutuhan khusus.

Istilah sekolah inklusi seringkali digunakan untuk menunjukkan bahwa sekolah ramah atau menerima anak dengan kebutuhan khusus. Jadi, tidak ada lagi sekolah khusus untuk anak normal dan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Sekolah terbuka untuk siapa saja.

Ini menjadi penting agar anak sudah terbiasa dengan perbedaan mulai dari kecil. Sehingga kasus bullying yang sering terjadi di sekolah tidak lagi terjadi. Banyak berita yang tidak mengenakkan mengenai dunia pendidikan, yaitu ketika ada siswa yang membully siswa lain yang berkebutuhan khusus. Ini bukan sekali atau dua kali namun berkali-kali.

Kenapa itu terjadi? Karena anak merasakan ada yang beda ketika menemui anak dengan kebutuhan khusus. Mereka yang normal merasa lebih baik dan lebih kuat sehingga bisa membully anak dengan kebutuhan khusus.

Hal semacam ini akan terus terjadi jika sekolah tidak menerapkan inklusi. Harusnya, sekolah menerima siswa normal atau siswa berkebutuhan khusus. Biarkan semua siswa saling mengenal. Biarkan siswa mengerti bahwa ada anak dengan kebutuhan khusus. Saat itulah anak terbiasa dan tumbuh empati. Diharapkan tidak ada lagi kasus bullying yang dilakukan oleh pelajar.

Inklusi dalam Dunia Keuangan

Pernah dengar istilah inklusi diterapkan di dunia keuangan? Mungkin jarang orang yang mengerti tentang hal yang satu ini

Memang keuangan inklusi ini hal yang baru. Bahkan, undang-undangnya baru dibuat beberapa tahun yang lalu. Jadi, wajar jika tidak banyak orang yang tahu.

Akan tetapi, sebenarnya dampak atau efeknya sudah dirasakan sekarang ini. Lihat saja banyak orang desa dengan tingkat ekonomi rendah bisa mendapatkan akses keuangan dari perbankan.

Ini berbeda dengan mungkin 10 tahun yang lalu di mana hanya orang-orang kaya saja yang bisa mendapatkan akses keuangan dan permodalan. Ketika semua orang, termasuk masyarakat kecil bisa mengakses permodalan dari perbankan, di saat itulah keuangan inklusi sudah diterapkan.

Apa tujuannya? Tidak lagi agar semua orang bisa mendapatkan manfaat dari produk jasa keuangan dari perbankan. Hal ini didasarkan pada masalah yang pernah terjadi di masa krisis.

Di saat itulah masyarakat kecil yang sangat merasakan imbasnya. Mereka tidak memiliki penghasilan. Mereka juga tidak punya modal untuk usaha. Akses permodalan ke perbankan juga tidak dimiliki.

Saat itulah pemerintah hadir menbawa solusi, yaitu menerapkan keuangan inklusi. Tujuannya agar siapa saja bisa mengakses permodalan dari perbankan. Diharapan sendi-sendi ekonomi masyarakat tingkat bawah juga bergerak sehingga semua masyarakat menikmati kesejahteraan.

Tujuannya memang baik. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, ada masalah yang harus dihadapi. Misalnya saja banyaknya orang yang kurang begitu paham mengenai keuangan. Misalnya saja bagaimana cara mengakses permodalan, bagaimana hitung-hitungannya, dan lain sebagainya.

Bagi masyarakat lapisan bawah, ini bukan hal yang mudah. Maka dari itu, penting sekali bagi pemerintah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tingkat bawah.

Dan yang tak kalah penting lagi adalah mengedukasi masyarakat tentang bagaimana tata cara penggunaan pinjaman yang baik. Pasalnya, banyak masyarakat lapisan bawah yang justru menggunakan uang pinjaman untuk hal yang tidak produktif. Alih-alih membantu, inklusi keuangan justru menjerat mereka.

Inklusi dalam Kehidupan Sosial

Inklusi juga diterapkan di dalam ranah kehidupan sosial. Dan sebenarnya, ini yang alami dan paling awal dilakukan. Hanya saja, banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut. Istilah inklusi baru didengar dan dipahami ketika digunakan di dalam dunia pendidikan.

Intinya sama, yaitu membuka pintu untuk semua orang. Dalam hal ini, di ranah sosial. Masyarakat Indonesia tidak seperti masyarakat yang ada di luar negeri, terutama di negara-negara eropa. Di Indonesia, mereka sering melakukan gotong royong. Sementara itu, di Eropa, lebih tinggi egoisme.
Gotong royong merupakan ejawantah dari sikap inklusi sosial.

Contohnya saja ketika ada jalan umum yang menuju ke sebuah pemukiman rusak. Maka, siapa saja berkontribusi untuk memperbaiki. Yang memiliki uang menyumbang uang. Yang memiliki tenaga, ikut terjun memperbaiki. Mereka tidak menunggu bantuan dari pemerintah selama itu bisa dilakukan sendiri.

Gotong royong inilah yang wujud dari inklusi sosial. Tidak yang harus dibedakan antara orang dengan kelas ekonomi rendah, menengah, atau tinggi. Tidak ada juga jurang pemisah antara yang dari background pendidikan tinggi dan rendah. Semuanya sama. Semuanya diundang untuk berkontribusi di dalam sebuah kehidupan sosial.

Lalu, apa pentingnya inklusi? Pada intinya, ini dibutuhkan untuk menegakkan keadilan. Manusia di muka bumi ini sama. Tidak ada yang perlu dibeda-bedakan meskipun pada lahiriahnya berbeda. Entah itu berbeda dalam hal fisik, kemampuan, potensi, dan lain sebagainya. Akan tetapi, semuanya harus diberi kesempatan yang seadil-adilnya untuk hidup dengan sebaik mungkin.

Itulah prinsip inklusi yang diterapkan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, keuangan, dan sosial. Sebenarnya, prinsip ini sudah diterapkan. Hanya saja, pasti ada yang kurang sempurna.
Semua orang pasti ingin hidup bahagia, di kondisi apapun.

Mungkin dalam hal tertentu seseorang memiliki perbedaan. Namun, mereka punya kesamaa, yaitu ingin hidup bahagia dengan caranya masing-masing. Itulah tujuan utama dari penerapan inklusi yang sebenarnya.

Referensi : Merriam Webster
____________________________________

Stella Maris School adalah sekolah internasional dan nasional untuk anak KB/TK hingga SMA. Salah satu visi Stella Maris yaitu “Menjadi Sekolah Dasar Terdepan dalam Penanaman Karakter Berlandaskan Iman Kristiani”. Tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis tapi juga non akademis sesuai usia dan talenta siswa dengan tetap memperhatikan sisi psikologis. Hubungi kami untuk bertanya lebih lanjut tentang pengajaran di Stella Maris, pendaftaran sekolah ataupun beasiswa.

  • Post author:
  • Reading time:6 mins read