Seperti halnya orang dewasa, anak pun bisa merasakan kejenuhan atau kebosanan yang berujung pada tidak bersemangat dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Terlebih di masa pandemi seperti ini. Sekian lama di rumah saja, banyak anak seolah terjebak dalam ‘lazy mode’.
Jika sudah demikian, bagaimana cara memotivasi anak agar selalu bersemangat menjalani aktivitasnya sehari-hari?
Penting bagi Anda, sebagai orang tua untuk memahami, jenis motivasi apa yang dimiliki anak? Motivasi adalah alasan-alasan yang mendorong pada perilaku tertentu. Dari kacamata ilmu psikologi, ada dua jenis motivasi utama: intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi instrinsik datang dari dalam diri anak. Anak dengan motivasi intrinsik melakukan sesuatu atas dorongan pribadi dan kesenangan dirinya sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu ketika anak melakukan sesuatu atas dasar hasil yang diinginkan setelahnya, bukan semata karena keinginannya sendiri.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba terapkan:
- Jadilah contoh yang baik bagi anak
Jika ingin anak memiliki motivasi dalam menjalani hari-harinya, coba perhatikan lebih dulu perilaku atau kebiasaan Anda.
Apakah selama ini sudah menjadi contoh yang baik? Jika setiap hari Anda hanya bermalas-malasan, menikmati tontonan di TV atau bermain gadget, bukan tidak mungkin anak akan menirunya.
- Memahami dunia anak
Apa yang memotivasi anak? Apa yang sebenarnya ia inginkan dan sukai? Pertanyaan apa yang dapat Anda berikan pada anak, untuk membantunya menemukan minat? Apa tujuan dan ambisi yang membuat ia bersemangat?
Renungkan dan cari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Amatilah hasilnya. Ini akan membantu Anda menyadari bahwa diri Anda dan anak adalah sosok berbeda, dengan keinginan yang berbeda pula. Cari tahu jawaban anak, dan hormati jawabannya meskipun Anda tidak setuju.
- Stop memberikan sindiran dan omelan
Terkadang, upaya Anda untuk memotivasi anak malah berbuah sebaliknya. Semakin dimotivasi, anak justru jadi demotivasi alias kurang semangat dan turun motivasinya. Cara-cara tradisional seperti memuji, mengomeli, menyindir, dan menghukum kadang malah menjadi sebab motivasi anak jadi menurun.
Oleh karena itu, berhenti dulu memakai cara-cara lama agar anak menjadi bersemangat. Alih-alih memaksa, bantu arahkan dia untuk menemukan hal yang menyenangkan dalam suatu aktivitas meski tanpa tekanan, ancaman atau sogokan apapun.
- Membebaskan anak memilih aktivitas yang disukai
Penelitian membuktikan, saat seseorang diberikan kebebasan, maka motivasi dari dalam dirinya menjadi lebih kuat. Karenanya, bebaskan anak memilih aktivitas yang ia sukai tanpa tekanan dari orang tua. Agar motivasinya tumbuh, dan anak jadi lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu.
Jika ia berhasil menyelesaikan suatu tugas, hargai pencapaiannya. Tapi, jangan memuji secara berlebihan. Berikanlah dukungan positif yang membangun, bukan kritik yang pedas.
Ketika anak-anak terjebak pada suatu masalah, bantu mereka melihat masalah itu sebagai tantangan yang dapat dihadapi. Bukan kesulitan yang perlu diatasi. Tekankan sikap bahwa gagal adalah hal biasa, yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit lagi dan terus mencoba.
- Memberikan pujian pada proses yang dilakukan, bukan fokus pada hasil atau nilai
Ketika memuji anak-anak atas prestasi yang mereka capai, misalnya ketika anak mendapatkan juara kelas, mereka mungkin akan termotivasi untuk dapat juara lagi.
Akan tetapi di sisi lain, anak-anak juga menjadi cemas dan merasa tertekan karena merasa ada keharusan untuk dapat juara lagi, demi mendapatkan feedback yang positif. Mereka jadi takut gagal dan tidak mendapat pujian dari orang tua.
Ketika memuji anak-anak atas usaha mereka, tekankan bahwa proses lebih utama daripada hasil. Setiap usaha kecil yang dilakukan anak untuk mencapai hasil, itu hal yang lebih utama daripada hasil akhir nantinya.
Sampaikan kepadanya bahwa jikalau pun akhirnya ia gagal, maka kegagalan adalah kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Dengan demikian, anak akan termotivasi dan percaya bahwa ia dapat mencapai apa yang ingin dicapai, tanpa perlu merasa cemas dan tertekan.
Sumber: Id.theasianparent.com
Foto: Freepik
Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :
Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id
Video Kegiatan Siswa : Youtube Stella Maris