Meskipun pembelajaran dilakukan secara online (daring) sehingga tidak berinteraksi secara langsung, tapi tidak seharusnya mengurangi esensi proses belajar mengajar. Terlebih untuk anak usia dini, dibutuhkan kesabaran, komitmen, dan kreativitas agar pembelajaran bisa berjalan optimal. Ada prinsip yang harus selalu dipegang, yakni agar peserta didik bukan hanya memahami materi pembelajaran, namun juga harus aktif bergerak. Selain memfokuskan pada target penyampaian materi, cara pembelajaran ini juga harus memenuhi poin atau aspek lain yang tak kalah pentingnya.
Berikut hal-hal yang harus tetap terpenuhi saat buah hati Anda mengikuti pembelajaran secara online:
- Pemenuhan aspek kognitif
Wilayah kognitif mencakup kebutuhan otak seperti hafalan, pemahaman, analisis, dan sejenisnya. Saat memberikan materi, penting sekali mengetahui apakah peserta didik sudah paham dengan apa yang disampaikannya. Pemberian materi yang bermutu adalah kunci untuk memenuhi aspek kognitif peserta didik. Oleh karena itu membuat materi dengan menarik seperti dengan slideshow, warna-warni, atau stop motion akan lebih mudah diingat dan dicerna anak-anak. Selain itu, bantuan seperti film pendek, gambar, dan sejenisnya membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan minim stres bagi anak yang juga masih dalam tahap mencerna keadaan baru ini.
- Pemenuhan aspek afektif
Selain mempelajari materi yang telah tersedia, anak-anak juga harus tetap belajar sopan santun. Dengan begitu, kebutuhan aspek afektif anak tetap terpenuhi. Sesi kelas yang saling menghargai dengan bergantian bicara, mendengarkan orang lain saat berbicara, dan memberi penghargaan jika orang lain berbicara akan efektif membangun sikap baik anak-anak. Di samping itu, guru bisa terus konsisten mengingatkan untuk saling menghargai dengan caranya yang baik. Dengan begitu, sikap terpuji peserta didik tetap terasah meski tidak tatap muka langsung dengan guru dan teman-temannya.
- Pemenuhan aspek psikomotorik
Seperti diketahui, aktif bergerak sangatlah penting bagi anak-anak yang sedang masa pertumbuhan. Jadi meski pembelajaran jarak jauh, peserta didik tetap bisa memenuhi kebutuhan psikomotoriknya. Beberapa contoh gerakan yang sederhana namun penting adalah brain gym, atau pemanasan sebelum kelas. Meski hanya sebentar, namun bisa meningkatkan semangat anak-anak. Dengan begitu, kelas bisa berjalan dengan lebih menyenangkan.
Selain pemenuhan tiga aspek seperti dijelaskan di atas, salah satu hal yang juga perlu menjadi perhatian, utamanya bagi para orang tua peserta didik adalah menurunkan ekspektasi. Alih-alih memaksakan ekspektasi tinggi, lebih baik hadir sebagai orang tua yang hadir sepenuh cinta mendampingi belajar buah hati tercinta. Turunkan ekspektasi, dampingi anak dengan gembira dan hati yang ringan. Sehingga kekesalan atau tingkat stres bisa diminimalisir.
Di sisi lain, bonding sebagai orangtua dan anak akan semakin erat. Memastikan buah hati Anda bahwa orang tua menyayangi dirinya. Serta bahwa bersama mereka adalah sebuah hal yang membahagiakan bagi orang tua. Proses pendampingan belajar yang nyaman dan jauh dari tekanan membuat anak lebih mudah menerima pelajaran. Suasana rumah pun jadi lebih hangat.