Sampai dengan saat ini, kegiatan pembelajaran online masih belum bisa ditinggalkan karena pandemi belum berakhir. Anak-anak diminta untuk selalu stand by di depan komputer untuk mengikuti kelas. Tak hanya itu, mengerjakan tugas pun terkadang harus secara daring. Bayangkan, betapa lelahnya mata anak-anak harus di depan media elektronik dengan waktu yang cukup lama.
Rasa jenuh atau bosan merupakan reaksi yang wajar. Di situasi seperti ini orang tua harus pintar-pintar menghadapinya. Jangan biarkan anak-anak terpuruk dalam kondisi tersebut. Oleh karena kondisi tersebut bisa membuat anak menjadi stres. Dan ketika stres pembelajaran menjadi tidak optimal. Nah, bagaimana solusinya?
Ajak anak-anak untuk brain breaks. Brain breaks atau istirahat otak adalah mengambil jeda waktu dari aktivitas belajar atau tugas sekolah untuk melakukan aktivitas tubuh. Menurut hasil penelitian, istirahat otak ini dapat meningkatkan fokus anak-anak ketika belajar, bisa bertahan lebih lama saat belajar, serta membuat anak lebih efektif saat mengerjakan tugas.
Biasanya anak kecil yang baru memulai sekolah seperti taman kanak-kanak, bisa melakukan brain breaks selama 10 menit. Sedangkan untuk anak usia yang lebih besar seperti SD dan SMP bisa 30 menit atau lebih. Namun, sebenarnya tidak ada waktu ideal untuk melakukan brain breaks. Semuanya dikembalikan kepada masing-masing anak.
Mungkin ada beberapa anak SD atau SMP melakukan brain breaks 1 jam setelah melakukan pembelajaran selama 1 jam. Ada pula anak di usia mereka yang membutuhkan brain breaks lebih sebentar namun lebih sering dilakukan, seperti 10 menit belajar 10 menit brain breaks. Atau ada juga siswa yang belajar 30 menit dan brain breaks 10 menit. Semua itu dikembalikan pada kebutuhan anak-anak untuk mengistirahatkan otaknya.
Beberapa aktivitas brain breaks berikut ini bisa dicoba:
- Jumping jack, jumping rope, dan high knees
Tantang anak untuk melakukan beberapa jenis lompatan tertentu. Selain itu, juga dapat menantang anak dengan jumlah lompatan yang harus dicapai dengan waktu yang telah ditentukan. Misalnya, 60 kali lompatan selama 60 detik.
- Bermain hula hoop
Hula hoop juga menjadi salah satu permainan yang dapat dimanfaatkan untuk brain breaks. Anda dapat menargetkan berapa lama anak dapat mempertahankan hula hoopnya.
- Berjalan atau berlari di daerah sekeliling rumah
Aktivitas ini dapat membantu memompa darah sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi lancar. Agar aktivitas ini lebih menantang, pasanglah timer. Minta anak menyelesaikan jarak tertentu dengan waktu yang telah mama tentukan.
- Bersepeda
Bersepeda mengitari sekitar rumah dapat membantu anak menghirup udara segar sehingga mereka akan fresh kembali untuk belajar. Selain itu, mengayuh pedal sepeda pun dapat menguatkan otot-otot kaki.
- Bermain dengan teman-teman sekitar rumah
Semenjak belajar secara online anak sangat jarang bersosialisasi secara langsung. Maka biarkan anak tetap main dengan anak-anak sebayanya yang berada di sekitar rumah. Dengan seperti itu, anak mama tidak kehilangan waktu bermain di masa kecilnya.
Nah itulah aktivitas yang dapat dilakukan bersama anak jika anak sudah jenuh dalam belajar. Alih-alih berdebat tentang tugas sekolah, lebih baik ajak anak untuk mengistirahatkan otak terlebih dahulu supaya semangat dan fokus kembali saat belajar.
Sumber: Popmama.com
Foto: Freepik
Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :
Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id