Pada saat kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan sementara waktu dan  diganti dengan pembelajaran daring (online) akibat pandemi Covid-19, hampir semua peserta didik diharuskan mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan alat bantu teknologi berupa ponsel atau gawai (gadget). Konsekuensi dari penggunaan alat tersebut, waktu yang dihabiskan untuk menatap layar ponsel atau gawai menjadi bertambah, sehingga bisa memberikan dampak yang merugikan pada anak jika tidak dilakukan pembatasan penggunaannya.

Merespons kondisi tersebut, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) pun ikut angkat bicara dan  memberikan pernyataan,“Pada masa pandemi seperti saat ini, anak lebih banyak harus tinggal di dalam rumah dan juga belajar atau sekolah dari rumah, durasi screen time berisiko akan mengalami peningkatan, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik, screen time, dan masa tidur, yang merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak optimal.’’ Metode pembelajaran daring akan mempengaruhi pola aktivitas anak sehari-hari. Oleh karena itu IDAI membuat rekomendasi yang bisa jadi semacam panduan.

Untuk diketahui screen time adalah waktu yang dihabiskan seseorang, dalam hal ini peserta didik di depan layar komputer maupun gawai. Screen time yang terlalu lama dapat menyebabkan anak malas bergerak, mengalami obesitas, dan berbagai penyakit tidak menular. Belum lagi risiko yang berkaitan dengan kesehatan mata dan perkembangan sosial emosionalnya. Sedangkan aktivitas sedentarian adalah segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit.

Berikut rekomendasi IDAI selengkapnya:

Anak usia < 1 tahun (bayi)

Aktivitas fisik

  • Aktivitas fisik beberapa kali sehari dalam bentuk permainan interaktif di atas lantai. Semakin banyak, lebih baik.
  • Pada bayi yang belum tahap pergerakan aktif duduk/berdiri, aktivitas fisik aktif diharapkan dalam posisi tengkurap setidaknya 30 menit yang tersebar waktunya sepanjang hari saat anak bangun.

Aktivitas sedentarian

  • Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu
  • Screen time: tidak direkomendasikan
  • Kegiatan sedentarian (tidak banyak bergerak aktif) hanya dalam bentuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.

 

 

 

Masa tidur 

  • Usia 0–3 bulan: selama 14-17 jam
  • Usia 4–11 bulan: selama 12–16 jam (termasuk tidur siang)

 

Anak usia 1-3 tahun (toddler)

Aktivitas fisik

  • Luangkan setidaknya 180 menit untuk berbagai jenis aktivitas fisik, dengan intensitas bervariasi yang tersebar waktunya sepanjang hari. Semakin banyak, lebih baik

Aktivitas sedentarian

  • Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu atau duduk untuk waktu yang lama
  • Anak berusia 1-2 tahun: Screen time dalam bentuk menonton TV, video, komputer, gawai, tidak dianjurkan. Adapun screen time yang diperbolehkan hanya dalam bentuk video-chatting yang didampingi orang tua untuk berinteraksi dengan anggota keluarga yang sedang berjauhan
  • Anak berusia 2-3 tahun: Screen time tidak lebih dari 1 jam. Semakin sedikit, lebih baik.
  • Kegiatan sedentarian yang dianjurkan hanya dalam bentuk duduk diam untuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita

Masa tidur

  • Memiliki masa tidur yang berkualitas selama 11-14 jam, termasuk tidur siang, dengan pola tidur dan waktu bangun yang reguler.

Anak usia 3-6 tahun (Pra- Sekolah)

Aktivitas fisik

  • Luangkan setidaknya 180 menit untuk berbagai jenis aktivitas fisik, dengan minimal 60 menit di antaranya adalah aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat, yang tersebar waktunya sepanjang hari. Semakin banyak, lebih baik.

Aktivitas sedentarian

  • Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu atau duduk untuk waktu yang lama.
  • Screen time: tidak lebih dari 1 jam. Semakin sedikit, lebih baik.
  • Kegiatan sedentarian yang dianjurkan hanya dalam bentuk duduk diam untuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.

Masa tidur

  • Memiliki masa tidur yang berkualitas selama 10-13 jam, termasuk tidur siang, dengan pola tidur dan waktu bangun yang reguler.

 

Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun)

  • Screen time: Tidak lebih dari 1-1,5 jam (90 menit)
  • Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya pembelajaran daring tidak lebih dari 1,5 jam (90 menit) dalam sehari
  • Konsisten untuk menerapkan pembatasan lama screen time dan jenis media/acara yang ditonton
  • Pastikan penggunaan media atau screen time tidak menjadi sebuah kebiasaan sebelum mengerjakan pekerjaan sekolah
  • Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara waktu untuk berkreativitas dengan waktu bersantai
  • Orang tua dapat secara bertahap memberi kesempatan kepada anak untuk memilih sendiri dengan leluasa untuk mengatur penggunaan waktunya.
  • Pastikan bahwa penggunaan media tidak mengantikan waktu untuk tidur, aktivitas fisik dan kegiatan-kegiatan harian yang penting lainnya.
  • Masa tidur berkualitas: 9-11 jam

Anak sekolah menengah (12-18 tahun)

  • Screen time: Tidak lebih dari 2 Jam
  • Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya pembelajaran daring tidak lebih dari 2 jam dalam sehari
  • Pada usia ini anak sudah mengerti konsep keseimbangan waktu, sehingga orang tua dapat membantu mereka untuk mengelola screen time yang sesuai dengan jadwal anak sendiri
  • Masa tidur berkualitas: 8-10 jam

 

  • Post author:
  • Reading time:5 mins read