Rasa jenuh atau bosan karena harus membatasi pergerakan akibat pandemi bisa dialami oleh siapa saja, orang dewasa maupun anak-anak. Bagi anak-anak, terlalu lama melakukan sebagian besar kegiatan di rumah saja memang bisa menimbulkan keresahan atau kegelisahan yang berujung pada rewel. Situasi semacam itu jika berulang terus-menerus dan tidak dicarikan jalan keluar yang tepat akan memunculkan stres pada anak.
Sebagian orang tua kerap tidak menyadari gejala stres pada buah hatinya. Pada saat si Kecil murung, gelisah, rewel, dan cepat marah langsung disodori gawai (gadget) karena dianggap membutuhkan hiburan. Padahal boleh jadi kondisi tersebut merupakan salah satu gejala stres pada anak. Gejala lain yang merupakan tanda bahwa anak stres adalah perubahan pola makan dan aktivitas harian mereka. Misalnya nafsu makan yang menurun atau sulit tidur. Nah, jika Anda menyaksikan tanda-tanda tersebut dalam beberapa hari terakhir, ada baiknya tidak mengabaikan begitu saja. Stres yang berkepanjangan bisa memengaruhi kesehatan mental si Kecil di kemudian hari.
Ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk mengalihkan ketegangan yang dialami buah hati tercinta, antara lain:
- Mengajak buah hati Anda melakukan kegiatan bersama
Kata kuncinya ada pada kata bersama, bukan Anda dan putra-putri Anda masing-masing berkegiatan sendiri. Di tengah-tengah waktu istirahat, cobalah ajak si Kecil untuk bermain bersama atau menonton film bersama. Dan sesudahnya ajak mereka ngobrol tentang aktivitas yang baru saja dilakukan. Diskusi atau interaksi seperti itu akan membantu putra-putri Anda mengatasi tekanan situasi yang mereka hadapi.
- Menyimak ucapan buah hati Anda dengan baik
Ada kalanya ketika Anda terlalu disibukkan dengan urusan Anda sendiri, ucapan si Kecil tidak Anda perhatikan dengan baik. Jika buah hati Anda merasa kurang sehat, penting bagi Anda untuk memahami keluhan yang ia rasakan. Atau ketika ia mengeluhkan tentang rasa bosan, jenuh karena di rumah terus, Anda wajib merespons dengan penuh kasih sayang. Bantu dia untuk mengatasi perasaan yang sedang dihadapi.
- Membangun suasana yang rileks di rumah
Rasa lelah terkadang menyergap anak-anak akibat pembelajaran jarak jauh. Di saat seperti itu buah hati Anda butuh suasana yang lebih rileks di rumah. Anggap saja hal tersebut sebagai reward atas usaha si Kecil. Sedikit menggerakkan badan sambil bernyanyi bisa menjadi salah satu cara agar terbangun suasana rileks. Atau ajak si Kecil melakukan senam pernapasan sederhana sekaligus melatih untuk fokus.
- Membuat challenge seru
Untuk menghilangkan rasa penat atau gejala stres pada anak, sesekali bikin sesuatu yang seru. Misalnya melakukan challenge satu hari penuh dan idenya bisa apa saja. Satu hari penuh tanpa gadget atau satu hari penuh tanpa marah-marah bisa diterapkan. Agar makin seru, gunakan sistem reward dan punishment, sekaligus melatih kedisiplinan si Kecil. Kegiatan ini akan membantu meredakan gejala stres dan membuat buah hati tercinta lebih bahagia.
- Mengungkapkan lewat gambar atau tulisan
Terkadang buah hati Anda mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan secara lisan. Jika hal ini terjadi Anda bisa membantunya untuk mengungkapkan lewat tulisan atau gambar. Setelahnya berikan apresiasi kepada si Kecil. Kegiatan ini akan bisa membantu si Kecil untuk mengendalikan emosi.
Melalui aktivitas dan penanganan stres si Kecil yang tepat, Anda telah berperan aktif untuk menjaga kesehatan mental buah hati Anda sejak dini.
Dan jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 3M yang sekarang berkembang menjadi 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Melalui penerapan 3M/5M, keluarga tetap sehat, keceriaan si Kecil pun tetap terlindungi. Semoga pandemi COVID-19 bisa segera terkendali.