Rasanya setiap orang tua akan merasa bahagia dan lega ketika menyaksikan putra-putri mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh. Berbagai perubahan dan ketidakpastian yang kemungkinan besar akan selalu dihadapi di masa depan membutuhkan hal tersebut. Pandemi Covid-19 yang sekarang sedang ada di hadapan kita menjadi salah satu arena pembelajaran bagi anak dalam menghadapi situasi yang sulit. Orang tua harus menjadikan ini sebagai momentum dan bagian dari proses pembelajaran penting untuk anak.

Membentuk anak yang mempunyai kepribadian tangguh, tidak gampang menyerah, mampu mencari jalan keluar saat menghadapi masalah tentu tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Ada proses yang mesti dilalui untuk menghasilkan karakter semacam itu.

Muncul sebuah istilah yang sekarang kerap dibicarakan, yakni  resilient parenting, pola asuh membentuk anak yang tangguh. Resilient bermakna kemampuan untuk pulih, bertahan dalam situasi tertentu, dan bangkit dari kesulitan. Sehingga akan mewujud menjadi individu yang adaptif atau mampu menyesuaikan diri dalam situasi apapun serta tahan banting. Anak dengan karakter seperti itu akan mampu menghadapi situasi sulit seperti bullying (perundungan), kehilangan hewan peliharaan, atau kehilangan orang yang disayangi sekali pun.

Mengacu pendapat para ahli di bidang psikologi perkembangan, sebagian anak mampu mengembangkan karakter resilient secara alami. Namun sebagian besar anak masih membutuhkan bantuan orang tua untuk menumbuhkan karakter tersebut.

Rumah, sebagai pusat segala aktivitas orang tua dan anak, terlebih di masa pandemi ini, menjadi lingkungan paling penting untuk mengembangkan karakter tangguh pada anak. Beberapa cara berikut bisa diterapkan agar anak memiliki mental tangguh:

  • Tumbuhkan kepercayaan diri pada anak
  • Orang tua harus bisa memberikan contoh langsung (menjadi role model)
  • Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan
  • Mengembangkan keterampilan sosial pada anak
  • Membiarkan anak menentukan pilihan

Selain itu, agar terbentuk mental yang tangguh, orang tua harus menciptakan pondasi yang kokoh berupa hubungan yang hangat dan akrab dengan anak. Hubungan yang hangat penuh kasih sayang akan membantu anak merasa aman dan nyaman, terutama pada saat mereka menghadapi stres atau situasi sulit. Dengan demikian hak anak di rumah untuk mendapatkan pengasuhan demi bisa bertumbuh dan berklembang dengan optimal bisa terpenuhi.

  • Post author:
  • Reading time:2 mins read