Setiap anak lahir dengan membawa keunikan masing-masing. Salah satu keunikan yang dimiliki seorang anak adalah dalam hal mempelajari sesuatu atau memproses informasi yang diperoleh, sering disebut dengan gaya belajar. Orang tua dan guru harus mampu memahami berbagai kecenderungan gaya belajar anak yang dominan untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Keberhasilan seorang guru salah satunya bisa dinilai dari kemampuan mengidentifikasi gaya belajar siswa serta kecenderungannya, bukan hanya sekadar menyebarkan pengetahuan dan mendorong pembelajaran kepada siswa. Ketika prestasi seorang anak di sekolah kurang optimal jangan buru-buru menyalahkan, siapa tahu berkaitan dengan gaya belajar yang dimiliki anak Anda.
Howard Gardner, pencetus teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence) menyebutkan ada tujuh gaya belajar yang perlu kita kenal:
- Gaya Belajar Physical (Kinestetik)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini, lebih suka menggunakan tubuh, tangan, dan sentuhan untuk belajar atau mempelajari sesuatu.
- Gaya Belajar Logical (Matematis)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini lebih suka menggunakan alasan, logika dan mampu mengenali pola dengan mudah.
- Gaya Belajar Verbal (Linguistik)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini lebih suka menggunakan kata-kata, mempunyai kemampuan yang baik dalam pidato maupun tulisan serta suka bermain peran.
- Gaya Belajar Aural (Auditori-Musikal)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini lebih suka menggunakan suara dan musik serta belajar dengan mendengarkan dan mendengar ceramah
- Gaya Belajar Visual (Spasial)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini lebih suka menggunakan gambar dan belajar dengan mengamati serta menonton.
- Gaya Belajar Social (Interpersonal)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini lebih suka belajar dalam kelompok dan biasanya komunikator yang baik.
- Gaya Belajar Solitary (Intrapersonal)
Seorang anak yang dominan memiliki gaya belajar ini lebih suka belajar dan bekerja sendiri serta menunjukkan kemandirian.
Sekolah Stella Maris yang sudah berpengalaman selama 25 tahun menyediakan layanan pendidikan berkualitas, percaya bahwa guru adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga secara terus menerus Sekolah Stella Maris mengembangkan serta meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan peserta didik, antara lain dengan melakukan berbagai pelatihan.