Pandemi COVID-19 memaksa aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah dihentikan, tidak terkecuali di Sekolah Stella Maris BSD. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk memindahkan ruang belajar ke dunia maya atau kita kenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sejatinya proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring (online) bukan hal yang baru di Indonesia. Akan tetapi ketika segalanya harus dilakukan secara daring tetap menimbulkan keterkejutan bagi penyedia layanan pendidikan, khususnya guru di Sekolah Stella Maris BSD yang mau tidak mau, suka tidak suka harus bisa beradaptasi dengan cepat agar proses belajar mengajar bisa terus berjalan. Masa depan peserta didik menjadi taruhannya.
Salah satu kemampuan yang dituntut untuk dikuasai adalah melek teknologi. Teknologi menjadi alat bantu yang tidak terelakkan dalam pelaksanaan PJJ agar bisa berjalan secara efektif. Namun, penguasaan teknologi saja ternyata belumlah cukup, daya kreativitas dan kemampuan berinovasi ternyata juga sangat dibutuhkan. Tujuan utamanya adalah menyajikan pembelajaran secara daring dengan cara menyenangkan dan mudah dimengerti peserta didik sehingga mereka tidak bosan atau jenuh serta tetap produktif di rumah. Keterbatasan yang datangnya dari dalam diri setiap guru sebagai seorang individu maupun yang datang dari luar diri menjadi tantangan serta memberikan motivasi tersendiri untuk terus belajar dan berlatih agar menjadi pendidik yang berkompeten di tengah segala situasi. Lengkapnya, berikut ini berbagai kemampuan yang harus dipunyai guru agar PJJ bisa berjalan efektif:
- Kemampuan memanfaatkan teknologi
Berbagai media pembelajaran berbasis teknologi seperti Zoom, Google Meet, dan lain-lain harus digunakan semaksimal mungkin agar pembelajaran tetap menyenangkan dan memberi makna pada peserta didik. Kemampuan ini mutlak harus dikuasai agar transfer knowledge maupun skill kepada peserta didik tetap menarik dan efektif.
- Kemampuan membuat perencanaan pembelajaran dengan baik
Pembelajaran secara daring memiliki keterbatasan waktu. Tantangan yang dihadapi guru adalah bagaimana mengatur waktu dan mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik.
- Kemampuan menyatukan persepsi dan konsentrasi peserta didik
Dibatasi oleh jarak yang serba berjauhan, bukan hal yang mudah mengelola komunikasi dengan peserta didik. Di sinilah kemampuan seorang guru diuji. Guru harus memiliki visi yang jelas dalam pembelajaran serta menjalin ikatan batin dengan peserta didik. Mampu menjalankan peran sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator.
- Kemampuan penguatan karakter peserta didik
Saat pandemi seperti sekarang ini, guru harus mampu menyampaikan pesan kepada peserta didik untuk memiliki mental yang tangguh, di samping tetap menjaga kesehatan. Peserta didik didorong agar mampu beradaptasi dengan hal-hal baru, mengingat keterbatasan proses belajar mengajar dalam hal berkomunikasi, berinteraksi, dan berkreasi.