Saat buah hati Anda sedang bermain, mereka pada dasarnya sedang menerima berbagai rangsangan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Melalui permainan, semua sistem indra (pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, pengecapan) dirangsang agar semakin berkembang. Selain sistem indra, kemampuan motorik kasar dan halus, komunikasi, serta perasaan dan pikiran mereka pun perlu dirangsang melalui berbagai bentuk permainan.
Lalu, apa manfaat melakukan stimulasi lewat permainan? Ketika rangsangan diberikan dengan penuh kasih sayang secara terus menerus dan bervariasi, maka pembentukan sel-sel otak buah hati Anda akan terjadi dengan cepat, begitu juga dengan pembentukan hubungan antarsel otaknya. Hal inilah yang kemudian membuat kecerdasan buah hati Anda menjadi semakin tinggi dan beragam.
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan buah hati Anda agar hasilnya optimal. Rutinitas harian ketika memandikan, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak jalan-jalan, bermain, atau ketika mereka menjelang tidur adalah waktu yang tepat untuk melakukan stimulasi.
Stimulasi seperti apa yang harus diberikan?
- Usia 12 – 18 bulan
Anda bisa menstimulasi buah hati Anda dengan latihan coret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok, potongan gambar sederhana (puzzle), memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, dan bermain dengan boneka. Selain itu, jangan lupa untuk mulai melatih buah hati Anda berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana yang Anda berikan, dan juga menyebutkan nama benda-benda.
- Usia 18 – 24 bulan
Stimulasi yang Anda berikan dapat ditambah kembali dengan menyebutkan dan menunjukkan anggota tubuh, menanyakan gambar binatang dan benda-benda di sekitar rumah, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat. Nah, pada tahapan ini Anda bisa menggunakan berbagai lagu anak sebagai bantuan seperti lagu “Kepala Pundak Lutut Kaki” untuk bantu menghafalkan anggota tubuh.
- Usia 2 – 3 tahun
Stimulasi kembali ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat, menyebutkan nama teman, menghitung benda, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.
- Setelah umur 3 tahun
Selain mengembangkan kemampuan-kemampuan dari tahapan umur sebelumnya, Anda juga dapat memberikan stimulasi yang diarahkan untuk kesiapan mereka untuk masuk sekolah seperti memegang pensil, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman, dll. Stimulasi ini dapat mulai Anda lakukan di rumah bersama pengasuh dan keluarga atau di Kelompok Bermain, Playgroup, atau sejenisnya.
Kunci utama untuk mengoptimalkan pemberian stimulasi kepada buah hati Anda adalah cinta Anda. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kegembiraan antara Anda dengan buah hati Anda. Sebaiknya tidak memberikan stimulasi dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak, tidak memperhatikan minat atau keinginan buah hati Anda, atau di saat mereka sedang dalam keadaan mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Apalagi saat Anda dalam keadaan bad mood yang justru tanpa disadari dapat memberikan rangsangan emosional yang negatif pada buah hati Anda. Ingat, buah hati Anda adalah peniru ulung, semua ucapan, sikap dan tindakan Anda merupakan stimulasi yang direkam, diingat, dan akan mereka tiru.
Sumber: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. (Dancow.co.id)
Foto: Freepik