Berurusan dengan anak keras kepala merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua.  Bahkan untuk melakukan kegiatan sederhana sehari-hari seperti mandi, makan, atau tidur membutuhkan perjuangan membujuk mereka. Memang butuh kesabaran dan usaha ekstra, karena orang tua atau pengasuh perlu mengamati dan memahami pola perilaku anak dengan cermat. Beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu dalam menangani anak keras kepala:

 

  • Cobalah untuk mendengarkan

Komunikasi adalah jalan dua arah. Jika Anda ingin anak Anda mendengarkan Anda, Anda harus mau mendengarkan mereka terlebih dahulu. Anak yang keras kepala mungkin memiliki pendapat yang kuat dan cenderung membantah. Sering kali, ketika anak Anda bersikeras untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, mendengarkan mereka dan melakukan percakapan terbuka tentang apa yang mengganggu mereka boleh jadi bisa membantu.

  • Hindari untuk memaksa mereka

Ketika Anda memaksa anak-anak melakukan sesuatu, mereka cenderung memberontak dan melakukan semua yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hal tersebut merupakan ciri umum dari anak keras kepala dan bersifat naluriah.

Misalnya, memaksa anak Anda yang berusia enam tahun, yang bersikeras menonton TV melewati waktu tidurnya, tidak akan membantu. Sebaliknya, duduklah bersama mereka dan tunjukkan minat pada apa yang mereka tonton. Saat Anda menunjukkan bahwa Anda peduli, anak-anak cenderung merespons. Anak-anak yang terhubung dengan orang tua atau pengasuhnya ingin bekerja sama.

  • Beri mereka pilihan

Anak-anak yang keras kepala mungkin memiliki pikiran sendiri dan tidak selalu suka diberi tahu apa yang harus dilakukan. Misalnya, meminta anak Anda untuk memilih satu pakaian dari lemari bisa membuat mereka bingung. Anda dapat menghindari masalah ini dengan meminimalkan pilihan menjadi dua atau tiga pakaian yang Anda pilih dan meminta anak Anda untuk memilihnya.

  • Tetap tenang

Meneriaki anak yang membangkang dan berteriak akan mengubah percakapan biasa antara orang tua dan anak menjadi pertandingan berteriak. Anak Anda mungkin menganggap tanggapan Anda sebagai ajakan untuk bertengkar secara verbal. Ini hanya akan memperburuk keadaan.

Lakukan apa yang diperlukan untuk tetap tenang – bermeditasi, berolahraga, atau mendengarkan musik. Mainkan musik yang menenangkan di rumah sehingga anak-anak Anda pun dapat mendengarkannya. Sesekali, putar musik favorit anak Anda. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan ‘suara’ mereka dan juga memungkinkan mereka untuk bersantai.

  • Hormati mereka

Anak Anda mungkin tidak akan menerima otoritas jika Anda memaksakannya. Berikut adalah beberapa cara Anda dapat menjadi teladan rasa hormat dalam hubungan Anda:

  • Carilah kerja sama, jangan memaksakan kepatuhan
  • Miliki aturan yang konsisten untuk semua anak Anda
  • Berempati dengan mereka – jangan pernah mengabaikan perasaan atau ide mereka.
  • Katakan apa yang Anda maksud dan lakukan apa yang Anda katakan.
  • Bijaklah memperlakukan mereka

Anak-anak yang keras kepala atau berkemauan keras sangat sensitif terhadap cara Anda memperlakukan mereka. Jadi berhati-hatilah dengan nada, bahasa tubuh, dan kosakata yang Anda gunakan. Ketika mereka merasa tidak nyaman dengan perilaku Anda, mereka melakukan apa yang paling mereka ketahui untuk melindungi diri mereka sendiri: mereka memberontak, berbicara balik, dan menunjukkan agresi.

  • Bernegosiasi

Terkadang, orang tua perlu bernegosiasi dengan anak. Mereka biasanya bertindak ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika Anda ingin mereka mendengarkan Anda, Anda perlu tahu apa yang menghentikan mereka untuk melakukannya.

  • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan di rumah

Anak-anak belajar melalui observasi dan pengalaman. Jika mereka melihat orang tua mereka selalu bertengkar, mereka akan belajar meniru hal itu. Perselisihan perkawinan antar orang tua dapat menyebabkan lingkungan rumah menjadi stres, memengaruhi suasana hati dan perilaku anak. Menurut sebuah penelitian, perselisihan perkawinan dapat menyebabkan penarikan diri secara sosial dan bahkan agresi pada anak-anak.

  • Pahami perspektif anak

Untuk lebih memahami perilaku anak Anda yang keras kepala, cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka. Tempatkan diri Anda pada posisi anak Anda dan cobalah membayangkan apa yang harus mereka lalui untuk berperilaku seperti itu. Semakin Anda mengenal anak Anda, semakin baik Anda dapat mengatasi sifat keras kepala mereka.

  • Perkuat perilaku positif

Ada kalanya Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan anak yang keras kepala untuk mengendalikan amarah dan perilaku agresif mereka. Tetapi jika Anda bereaksi tanpa berpikir, Anda dapat mengembangkan sikap negatif terhadap masalah dan bahkan tanpa disadari memperkuat perilaku negatif mereka.

Misalnya, anak Anda mungkin berkata “Tidak!” untuk hampir semua yang Anda katakan. Pikirkanlah – apakah Anda sering berkata “Tidak”? Jika ya, Anda memperkuat perilaku negatif dengan memberi contoh.

 

sumber: momjunction

 

  • Post author:
  • Reading time:4 mins read