Memasuki bulan Oktober yang juga merupakan bulan Maria, Stella Maris School kembali menyelenggarakan Perayaan Ekaristi, Misa Jumat Pertama pada Jumat (2/10/2020) pukul 08.00 bertempat di Getsemani Function Hall, Gading Serpong. Misa masih digelar secara daring (live streaming) agar bisa diikuti oleh seluruh guru, karyawan, orang tua , serta siswa dari tempat masing-masing.
Mengawali homili pada misa kali ini, pastur menyampaikan bahwa biasanya, sebelum pandemi datang, peserta memenuhi tempat berlangsungnya misa. Namun hari ini sepi, hanya ada beberapa orang yang mengikuti misa, sebagian besar guru/karyawan yang bertugas. Pun demikian halnya yang terjadi di gereja-gereja, pembatasan sosial ditambah munculnya perasaan takut tertular wabah mengubah suasana menjadi sepi, tidak seperti biasanya.
Sebagai manusia biasa, kecemasan, ketakutan, atau kekhawatiran merupakan perasaan yang wajar muncul ketika terjadi ketidakpastian yang kali ini akibat pandemi Covid-19. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikiran membayangkan keadaan ekonomi, kesehatan, dan khususnya pendidikan anak-anak. Ketika sekolah ditutup dan mereka diharuskan menjalani proses belajar mengajar di rumah yang dilakukan secara daring, ada kalanya merasa lelah karena harus menatap layar laptop atau handphone terus menerus. Orang tua melalui cara masing-masing, berupaya memenuhi hak anak di rumah dari segi pendidikan. Kelelahan yang dihadapi oleh semua orang mau tidak mau harus dihadapi. Anak-anak pun menjadi saksi sebuah peristiwa tidak menyenangkan yang mengubah banyak hal.
Klik Gambar Untuk Melihat Rekaman Ulang Misa Jumat Pertama
Stella Maris School 02 Oktober 2020
Namun, pastur menekankan bahwa sebagai orang beriman, di tengah segala ketidakpastian yang terjadi, tetap tidak boleh kehilangan harapan. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Belajar dari Bunda Maria, yang juga mengalami ketakutan ketika didatangi Malaikat Gabriel. Dengan penuh keteguhan iman, Bunda Maria mengatakan Fiat Voluntas Tua, aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu itu. Oleh karena itu, tepat rasanya jika kita juga mengatakan hal yang sama, menjadi rumus kita bersama menghadapi situasi saat ini. Kita harus tetap tenang, tidak perlu saling menyalahkan, dan terus berdoa serta berharap agar pandemi ini segera berlalu sehingga kehidupan bisa kembali normal. Yakinlah bahwa Allah selalu menjagai kita dan badai pasti berlalu.
Tuhan Memberkati, Amin.