Belajar adalah kebutuhan sekaligus kewajiban yang harus dijalankan oleh anak yang masih duduk di bangku sekolah. Untuk bisa mempelajari berbagai materi pelajaran tentu dibutuhkan konsentrasi agar apa yang dipelajari dapat diserap dengan baik. Orang tua pasti juga berharap anak mereka selalu bersemangat dalam belajar. Namun dalam kenyataannya tidak semua anak memiliki semangat yang tinggi. Bahkan sebagian orang tua mengeluhkan kesulitan konsentrasi belajar yang dialami anak mereka.
Kondisi demikian kerap membuat orang tua bingung. Akan tetapi orang tua harus bijak menyikapinya. Jangan buru-buru memberikan predikat anak malas atau bodoh. Akan lebih baik jika orang tua memberikan dukungan untuk meningkatkan konsentrasi belajarnya. Seperti apa bentuk dukungannya?
- Buat suasana nyaman di rumah
Konsentrasi belajar salah satunya dipengaruhi oleh suasana, apakah nyaman atau tidak. Kenyamanan tempat belajar pun tergantung karakter anak. Ada anak yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik, tetapi ada juga yang bisa berkonsentrasi jika suasana hening, sunyi, tidak ada gangguan suara apapun. Hal-hal seperti ini perlu menjadi perhatian orang tua.
- Cukup waktu beristirahat
Pada saat tubuh anak terlihat lelah, sebaiknya tidak dipaksakan untuk terus belajar. Beri waktu mereka beristirahat, agar hasil belajar lebih optimal. Biasakan agar anak tidur siang walau hanya 1-2 jam. Hal tersebut akan membantu mengistirahatkan otak dan fisik, sehingga ketika bangun akan lebih segar. Selain itu atur waktu tidur malam mereka, jangan sampai terlalu larut. Anak yang tidak tidur nyenyak pada malam harinya, akan memengaruhi konsentrasi belajar pada keesokan harinya.
- Rutin berolahraga
Tingkatkan aktivitas fisik anak dengan mengajaknya berolahraga. Tidak harus dengan olahraga yang berat dan menguras fisik, cukup dengan aktivitas yang menyenangkan bagi mereka, seperti bersepeda atau bermain bola. Ketika anak melakukan aktivitas fisik, aliran darah akan lancar, sehingga anak tidak mudah lesu dan dapat meningkatkan konsentrasi pada saat belajar.
- Periksa kondisi kesehatan anak
Anak yang mengalami kesulitan konsentrasi ada baiknya diperiksa kondisi kesehatannya. Barangkali mereka merasa lapar dan haus tetapi tidak diungkapkan. Atau terkadang karena hal sepele, seperti sariawan juga dapat mengganggu konsentrasi mereka. Orang tua harus lebih peka terhadap kondisi kesehatan anak. Masalah pendengaran dan penglihatan juga perlu diwaspadai. Bisa jadi anak sulit konsentrasi karena ada sesuatu hal di telinganya sehingga mereka membutuhkan alat bantu dengar atau anak sulit untuk melihat tulisan sehingga mereka butuh kaca mata.
Terkait dengan kondisi kesehatan, ada hal lain yang perlu orangtua amati yakni apakah anak mengalami gangguan hiperaktif defisit perhatian atau Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Anak dengan gangguan ADHD sulit untuk berkonsentrasi dan membutuhkan terapi khusus dibandingkan dengan anak normal yang mengalami kesulitan konsentrasi. Hal ini perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah anak mengalami kesulitan konsentrasi biasa atau karena ADHD.
- Berkomunikasi dua arah
Seperti halnya orang dewasa. salah satu penyebab anak sulit berkonsentrasi adalah ada hal yang mengganggu pikiran mereka. Jalin komunikasi dua arah yang baik. Telusuri apa yang mengganjal pikiran mereka. Orang tua bisa menjadi pendengar yang baik dan aktif bertanya. Misalnya apa yang dialami hari ini, apa kesulitannya, apa yang ia lakukan bersama teman-temannya, dan lain-lain. Dorong dia untuk bercerita dan mengungkapkan pendapat. Hal tersebut akan memicu memorinya untuk mengingat apa yang telah terjadi, sekaligus melatih konsentrasinya.
- Memberikan penghargaan
Berikan penghargaan atas keberhasilan anak sekecil apapun itu. Yang perlu diingat, keberhasilan seorang anak tidak selalu berkaitan dengan prestasi akademik. Ketika dia bersikap patuh sudah merupakan prestasi tersendiri. Maka pujilah dia atas sikapnya. Atau ketika dia sudah selesai mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah, katakan bahwa Anda bangga padanya. Perlu dipahami juga, penghargaan itu tidak harus berupa materi, tapi kasih sayang, pelukan hangat, pujian, dan senyum yang tulus merupakan penghargaan yang sangat berarti bagi anak-anak, yang tak bisa dibandingkan dengan materi.
- Memperhatikan asupan makanan
Pola makan sehat sangat berpengaruh terhadap daya konsentrasi anak. Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi. Kadar gula yang tinggi dalam tubuh bisa mengganggu sistem tubuh. Anak akan mudah mengantuk dan lesu. Kurangi makanan yang berlemak, perbanyak makanan berprotein tanpa lemak seperti telur. Protein yang tinggi akan berpengaruh pada fungsi otak dan anak akan lebih mudah berkonsentrasi.