Setiap orang tua pasti mengalami betapa sulitnya membuat si kecil berbagi mainan. Waktu bermain bersama yang seharusnya menyenangkan, malah membuat si kecil menangis karena berebut mainan. Atau kebalikannya, ia menangis karena mainannya direbut oleh temannya.

Belajar berbagi adalah proses yang panjang. Menurut para ahli perkembangan anak, anak-anak pada usia dini belum mengembangkan kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain. Ini tidak berarti anak Anda adalah orang jahat, atau Anda telah gagal sebagai orang tua. Anak-anak seusia ini berfokus pada perasaan dan pikiran mereka sendiri, dan mereka berpikir, “Saya ingin mainan itu, dan saya menginginkannya sekarang!” Perilaku ini mungkin mempermalukan dan membuat orang tua frustrasi, tetapi keengganan untuk berbagi adalah hal yang normal pada anak usia dini.

Ada banyak cara untuk mendukung si kecil belajar berbagi. Berikut ini beberapa saran dari para ahli yang bisa dicoba, bergantung pada situasi dan kondisi anak Anda:

  • Memastikan situasi terkendali

Ketika anak kecil merasa terancam (misalnya seorang teman mencoba merebut mainan mereka), mereka sering menanggapinya dengan cara yang agresif. Itu berarti meraih, memukul, dan melempar barang. Ketika perilaku ini terjadi, mendekatlah dan hentikan agresi. Pernyataan sederhana dengan suara rendah seperti, “Papa/Mama tidak bisa membiarkanmu memukul”, menunjukkan otoritas Anda, sehingga anak akan berusaha mengubah perilakunya.

 

  • Gunakan kata “pinjam” dan “gantian”, atau “giliran”

Tekankan ketiga kata ini kepada mereka. “Pinjamkan mobil-mobilan ini kepadanya ya, nanti adik bisa gantian bermain.” “Sekarang giliran adik memainkan boneka ini. Nanti giliran Mona memainkannya.”

  • Jadilah contoh bagi mereka.

Setiap anak adalah peniru ulung. Jadi salah satu cara mendidik anak yang efektif adalah dengan menjadi contoh baginya.

  • Jelaskan siapa pemilik mainan.

Anak harus dijelaskan bahwa mainan “A” adalah miliknya, sedangkan mainan “B” adalah milik orang lain. Saat ia ingin memainkan “B”, maka harus pinjam dan mengembalikannya.

  • Bimbing anak untuk menemukan solusi

Ajak anak Anda ngobrol, bertukar pikiran tentang cara-cara untuk menyelesaikan suatu masalah — tetapi juga tanyakan pendapat mereka. Jangan meremehkan kemampuan anak untuk menghasilkan ide dan strategi yang hebat. Misalnya, Anda bisa bertanya: “Kita perlu mengaduk adonan untuk kue kering kita, tapi saya hanya punya satu sendok. Apa yang harus kita lakukan?” Semakin kita memberdayakan anak-anak untuk menjadi baik, penyayang, pemecah masalah, semakin besar kemungkinan mereka menjadi seperti itu.

  • Memuji keberhasilannya

Saat ia mau berbagi mainan, beri pujian padanya. Ia akan merasa dihargai

Ketika mereka tidak dipaksa untuk berbagi, kesabaran, empati, dan keterampilan sosial mereka akan terlatih. Mereka akan mampu menangani situasi yang lebih kompleks secara emosional ketika mereka tumbuh dewasa.

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read