Secara umum yang dimaksud anak usia sekolah dasar adalah 6 – 12 tahun. Sebuah tahapan yang merupakan landasan penting sebelum anak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah. Jika merujuk pada sistem pendidikan nasional, kurikulum pendidikan sudah memuat hal-hal apa saja yang harus diajarkan di pendidikan dasar. Namun, seperti kita ketahui bersama, pesatnya perkembangan teknologi saat ini menuntut kita untuk mampu menyesuaikan diri secara cepat.
Setiap orang tua pasti memiliki harapan putra-putri mereka yang sekarang berada di usia sekolah dasar mampu beradaptasi dan melakukan hal-hal terbaik di era sekarang dan juga dua puluh tahun mendatang, saat mereka sudah dewasa dan harus mandiri. Dengan makin ketatnya kompetisi di berbagai bidang mau tidak mau menuntut bekal dan kesiapan yang matang. Sebuah tantangan yang tidak mudah bagi orang tua di zaman now.
Lantas, apa saja yang penting untuk dipelajari anak usia sekolah dasar?
- Pendidikan karakter
Ini menjadi fondasi utama. Sejak usia dini, anak harus diberikan pendidikan karakter yang akan mengembangkan potensi dasar yang dimiliki oleh setiap diri manusia untuk menjadi pribadi yang bisa berpikiran baik, berhati baik, dan juga memiliki perilaku yang baik pula. Pendidikan karakter juga akan membangun dan memperkuat perilaku anak yang hidup di tengah masyarakat multikultur. Theodore Roosevelt, Presiden Amerika Serikat ke-26 mempunyai pemikiran menarik tentang pendidikan karakter. Menurutnya, mendidik seseorang tanpa mendidik karakternya adalah cara mendidik yang menyebabkan ancaman terhadap lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, orang yang cerdas dan memiliki intelegensi tinggi, namun moral dan karakternya rendah, justru akan menyebabkan ancaman bagi lingkungan sekitar.
- 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity)
Kerap disebut sebagai keterampilan abad 21 (21st century skills). Keterampilan-keterampilan tersebut akan menjadi bekal penting dalam kehidupan sehari-hari di tengah dunia yang terus berubah ke arah kemajuan. Keterampilan tersebut juga akan membantu anak meraih keberhasilan di masa depan. Dengan menguasai keterampilan-keterampilan tersebut, anak akan mampu memahami sebuah masalah yang rumit, menghubungkan informasi satu dengan informasi lain, dan menemukan solusi. Kemudian mampu mentransfer informasi, baik secara lisan maupun tulisan dengan tujuan mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat diterima dan dimengerti oleh penerima pesan. Berikutnya anak akan mampu bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, dan menghormati perspektif berbeda. Dan yang terakhir anak mampu mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
- Pemahaman 6 literasi dasar (literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan)
Penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting bagi anak. Literasi baca-tulis merupakan kecakapan dan kemampuan yang akan membantu anak dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik. Derasnya arus informasi harus diimbangi dengan kemampuan tersebut. Literasi numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Literasi sains dapat dipahami sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains. Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti digital. Literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.
Sumber: Kompas