Sebagian banyak orang pasti mengetahui bahwa gerak motorik adalah sebuah perilaku yang berupa gerakan. Gerakan motorik ini dilakukan oleh tubuh manusia secara sadar maupun tak sadar. Akan tetapi, benarkah itu merupakan pengertian dan gerak motorik?

Sebenarnya, apa sih pengertian dari gerak motorik dilihat dari definisinya? Apa saja contoh dan jenis dari gerak motorik yang umumnya dilakukan oleh anak? Ada berapa tahapan dalam perkembangan motorik yang terjadi pada anak? Penasaran? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, alangkah baiknya bila kamu menyimak beberapa uraian singkat di bawah ini.

Gerak Motorik Adalah

Dilihat dari definisi bahasanya dapat dilihat bahwa gerak motorik diambil dari kata motor. Dimana kata motor berarti dasar mekanika yang dapat membangun sebuah gerakan. Jadi gerakan motorik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku yang dilakukan oleh tubuh.

Gerakan motorik ini tentunya terjadi karena proses motorik. Dimana proses motorik adalah sebuah sistem gerakan yang telah terkoordinasi dengan baik. Sistem ini tentunya dikoordinasikan oleh otak, rangka, otot dan saraf.

Contoh Motorik Anak

Secara umum motorik anak dibagi ke dalam dua jenis, yaitu motorik refleks dan motorik terprogram. Motorik refleks adalah gerakan motorik yang terjadi secara tak sadar. Sedangkan motorik terprogram adalah gerakan motorik yang bisa terjadi secara sadar.

Perbedaan motorik refleks dan terprogram sebenarnya dapat dilihat dengan mudah. Terlebih bila kamu melihat contoh dari gerakan motorik refleks serta motorik terprogram.

Contoh dari gerakan motorik refleks adalah menangkis bola yang terlempar ke arah kamu, melindungi kepala ketika jatuh dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari motorik terprogram adalah berlari, duduk, menulis, menggambarkan dan lainnya.

Gerak Motorik Kasar dan Motorik Halus

Dari penjelasan sebelumnya, terdapat dua jenis gerak motorik. Ada gerakan motorik refleks dan gerakan motorik terprogram. Namun satu hal yang harus kamu ketahui, dimana gerakan motorik terprogram juga bisa dibedakan menjadi dua tipe. Kedua tipe tersebut, terdiri dari :

  1. Gerakan motorik kasar

Gerakan motorik kasar adalah gerakan motorik tubuh yang terjadi karena penggunaan otot-otot besar. Perkembangan gerak ini dapat dilihat melalui perkembangan secara fisik. Seperti halnya menendang, berlari, naik atau turun tangga, duduk maupun berdiri. Selain itu, perkembangan gerakan motorik kasar juga bisa dilihat melalui keseimbangan anggota tubuh.

2. Gerakan motorik halus

Gerakan motorik halus merupakan koordinasi otot-otot kecil yang didominasi tangan dan mata. Perkembangan gerakan motorik halus ini dapat dilihat melalui kemampuan keterampilan fisik. Seperti halnya menggambar, menulis, menyusun menara balok dan lain sebagainya.

Tahapan Perkembangan Motorik Anak

Usia anak merupakan usia yang paling baik dalam proses perkembangan gerak motorik. Sehingga bukan hal aneh bila di usia 0 – 4 tahun, secara umum anak akan mengalami 7 tahapan perkembangan motorik. Baik itu perkembangan motorik halus maupun perkembangan motorik kasar.

Perkembangan motorik pada anak, biasanya dibedakan berdasarkan usia anak. Hal ini dikarenakan dalam rentang usia tertentu, setiap anak memiliki tahap perkembangannya masing-masing. Seperti halnya 7 tahapan perkembangan motorik pada anak usia 0 sampai 4 tahun, berikut ini.

1. Usia 0 sampai 3 bulan

Tahap pertama perkembangan motorik anak terjadi pada usia 0 – 3 bulan. Pada usia ini, anak sudah mulai bisa mengangkat kepala dan dadanya dari lantai. Gerakan ini hampir mirip dengan mini push up.

Dalam tahap ini, kamu harus mulai melatih motorik halus pada anak. Cara untuk melatih motorik halus sangat mudah. Kamu hanya perlu memberikan benda yang dapat digenggam anak. Tak hanya itu, kamu juga dapat memberikan sentuhan halus pada jari anak. Sebab pada tahap ini jari si kecil masih tergenggam dengan erat. Bahkan kamu bisa menyilangkan tangan untuk melatih kekuatan otot lengan si kecil.

2. Usia 4 sampai 6 bulan

Dalam tahapan usia ini, si kecil sudah dapat memiringkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Bahkan tak berhenti sampai di situ, si kecil juga sudah bisa menggulingkan badan, tengkurap, serta mulai bisa duduk dengan bantuan tangan. Sehingga bukan hal aneh bila pada usia ini disebut sebagai usia dimana tahapan gerakan motorik mengalami perkembangan paling signifikan. Khususnya pada perkembangan motorik kasar.

Kendati demikian, kamu juga harus melatih perkembangan motorik halus. Dimana untuk mengembangkannya kamu perlu mengajarkan anak untuk memulai mengeksplorasi mainan. Sehingga anak bisa mulai belajar untuk menggenggam dan menggapai mainan tersebut.

3. Usia 7 sampai 9 bulan

Ketika memasuki tahapan usia ini, perkembangan motorik si kecil sudah semakin baik. Anak sudah bisa bermain dengan mainannya sendiri. Selain itu, si kecil sudah mulai belajar merangkak, duduk dan berdiri sendiri.

4. Usia 10 sampai 12 bulan

Saat memasuki usia ini, perkembangan motorik anak sudah berjalan pada tahapan yang lebih tinggi. Dalam tahapan ini pun anak-anak sudah mulai belajar mengangkat badan untuk berdiri dan melangkahkan kaki.

Meskipun ketika berusaha melangkahkan kaki anak masih harus rambatan ( berjalan dengan berpegangan pada dinding atau benda-benda kuat lainnya). Sebab dalam usia ini keseimbangan anak belum cukup baik.

5. Usia 1 sampai 2 tahun

Umumnya pada usia ini anak terlihat lucu-lucunya. Akan tetapi, tahukah kamu? Bahwa pada usia ini selain gerakan motorik terprogram, gerakan motorik refleks dari anak juga mulai berkembang dengan baik.

Tak hanya itu, anak juga sudah mulai bisa menarik ataupun mendorong benda-benda besar. Bahkan anak sudah mulai bisa berdiri di atas kursi tanpa pegangan. Ini artinya perkembangan motorik kasar anak sudah sangat baik.

Meskipun demikian perkembangan motorik anak sudah cukup baik. Bahkan perkembangan motorik halus bisa dibilang sangat menarik. Hal ini dikarenakan dalam usia ini anak sudah mulai bisa menyusun menara dari balok dan belajar melepas pakaiannya sendiri.

6. Usia 2 sampai 3 tahun

Tahapan perkembangan motorik anak yang selanjutnya, pada usia 2 – 3 tahun. Dalam usia ini fisik anak sudah semakin kuat. Sehingga gerakan motorik kasar terlihat sangat baik.

Tak hanya itu, motorik halus anak juga terlihat kemajuannya. Anak sudah bisa diajarkan untuk belajar seni. Sehingga dalam masa ini lebih baik untuk mulai sedikit demi sedikit mengajarkan seni. Seperti halnya belajar origami ( seni melipat kertas ), menggambarkan ataupun mencoret-coret kertas sesuai dengan keinginan anak, menggunting kertas dan lain sebagainya.

7. Usia 3 sampai 4 tahun

Pada usia ini gerakan motorik anak umumnya sudah terlihat sangat baik. Anak sudah bisa berjalan dengan riang dan lancar. Bahkan anak juga sudah bisa berdiri dengan satu kaki. Walaupun hanya selama 5 sampai 10 detik.

Selain gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus juga dapat dilihat perkembangannya. Bahkan perkembangan motorik halus terlihat sangat baik. Sehingga bukan hal aneh bila dalam tahapan ini gerakan motorik adalah yang paling terlihat kemajuannya.

Referensi : 6 Fine Motor Skills Activities for Kids
____________________________________

Stella Maris School adalah sekolah internasional dan nasional untuk anak KB/TK hingga SMA. Salah satu visi Stella Maris yaitu “Menjadi Sekolah Dasar Terdepan dalam Penanaman Karakter Berlandaskan Iman Kristiani”. Tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis tapi juga non akademis sesuai usia dan talenta siswa dengan tetap memperhatikan sisi psikologis. Hubungi kami untuk bertanya lebih lanjut tentang pengajaran di Stella Maris, pendaftaran sekolah ataupun beasiswa.

  • Post author:
  • Reading time:6 mins read