Vitamin C dalam sayur dan buah harus dikonsumsi secara berkala karena larut dalam air dan tidak disimpan tubuh, mengutip pendapat dari Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes.
Menurutnya, sisa asupan vitamin C yang berlebihan akan dikeluarkan lewat air seni, sehingga asupan setiap hari harus dipenuhi. Oleh karenanya sumber vitamin C dibagi untuk pagi, siang, dan malam agar terdistribusi dengan baik. Tidak bisa makan vitamin C sekali dalam seminggu dirapel.
Nutrisionis ini mengatakan vitamin C bersama dengan zat besi, zink, dan vitamin A merupakan “penjaga” sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menjaga tubuh tetap kuat, utamanya di tengah pandemi Covid-19. Tanpa asupan zat-zat tersebut, sel kekebalan tubuh tidak akan berfungsi secara optimal.
Angka rata-rata kebutuhan vitamin C per hari adalah 90 miligram. Vitamin C dosis tinggi sebenarnya diperbolehkan, asalkan tidak melebihi perhitungan dari 1,5 gram vitamin C per kilo gram berat badan individu.
Vitamin C diyakini memiliki peranan penting dalam menjaga kondisi tubuh, seperti melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas, merupakan salah satu komponen utama dalam membangun kolagen tubuh yang bertanggung jawab pada semua struktur jaringan ikat di tubuh, serta berperan untuk memelihara jaringan penghubung tulang.
Bukan hanya itu, berbagai penelitian juga menjelaskan bahwa ketersediaan vitamin C yang cukup di tubuh akan menurunkan tingkat keparahan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan. Vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh sehingga membantu pertumbuhan tulang dan kerja otak.
Di tengah paparan patogen, virus, bakteri, hingga radikal bebas, tubuh setiap saat mendapatkan “serangan” dari benda asing. Belum lagi tekanan-tekanan psikologis dari aktivitas padat dan jiwa tak lapang akibat perubahan gaya hidup akibat pandemi. Para “penjaga” kekebalan tubuh seperti vitamin C harus terus dikonsumsi agar kekebalan tubuh tetap terjaga sehingga tubuh tidak gampang jatuh sakit.
Konsumsilah makanan dengan gizi seimbang agar tubuh tetap sehat. Bila asupan vitamin masih kurang karena proses pengolahan sayur dan buah yang menghilangkan vitamin, tambahkan makanan fortifikasi atau suplemen.
Vitamin dalam sayur bisa hilang kalau dimasak terlalu matang salah satunya. Sama halnya dengan meminum air jeruk. Ketika jeruk diperas, vitamin C bisa langsung teroksidasi dan menjadi rusak.
Suplemen dibutuhkan jika kebutuhan vitamin C dari makanan sehari-hari tidak terpenuhi, yakni minimal dua mangkuk sayur per hari dan dua porsi buah masing-masing 100 gram. Jika asupan sayur dan buah kurang dari itu, tambahkan vitamin C dari suplemen agar tidak mudah lelah. Overdosis dari vitamin C dosis tinggi jarang terjadi karena sifatnya yang larut dalam air.
Tapi bila itu terjadi, ciri-ciri yang mudah dikenali adalah mual, muntah, hingga sakit kepala. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin C dosis tinggi juga bisa menyebabkan batu ginjal yang lebih berisiko pada pria.
Selain itu, istirahat yang cukup juga diperlukan karena tidur yang tidak berkualitas bisa melemahkan kekebalan tubuh.
Sumber: Antaranews.com
Foto: Freepik.com
Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :
Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id