Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter seseorang. Karakter merupakan sifat atau ciri khas yang melekat pada diri seseorang dalam berperilaku sehari-hari dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan maupun orang terdekat, misalnya keluarga dan sekolah.

Secara umum, fungsi dari pendidikan karakter di sekolah adalah untuk membentuk karakter dan kepribadian seseorang sehingga menjadi orang yang memiliki nilai moral yang tinggi, tinggi toleransi, berperilaku baik, dan berakhlak mulia. Lalu, bagaimana cara membangun karakter, dilihat dari sisi tenaga pendidik (guru)? Berikut beberapa diantaranya:

  1. Memberikan contoh yang baik

Di samping pengetahuan akademis, peserta didik di sekolah harus mendapatkan contoh berperilaku yang baik. Guru atau tenaga pendidik, sebagai sosok yang paling dekat dengan siswa, harus bisa memberikan contoh yang baik, menjadi panutan bagi para peserta didik.

  1. Memberikan apresiasi

Apresiasi pada siswa merupakan salah satu hal yang berharga guna memberikan semangat. Guru bukan hanya memberikan apresiasi pada pencapaian akademis semata, melainkan memberikan apresiasi kepada siswa yang berperilaku baik, jujur dan saling membantu.

  1. Menyisipkan pesan moral

Bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, guru juga harus memberikan penanaman moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Misalnya ketika mengajarkan matematika, guru bukan hanya memberikan rumus, tetapi mengajarkan bahwa hidup seperti mengerjakan soal matematika, ketika ada soal yang sulit kita harus berusaha, berpikir dan bersabar dalam menyelesaikannya. Dengan menanamkan nilai moral dalam setiap pelajaran, maka siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah hidup, serta selalu berpikir optimis dan berusaha untuk menyelesaikan masalah.

  1. Jujur dan terbuka pada kesalahan

Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan, tak terkecuali guru. Sebagai guru, mungkin pernah melakukan kesalahan baik dalam mengoreksi maupun menyampaikan materi, serta datang terlambat ke kelas. Seorang guru harus terbuka pada kesalahan sekecil apapun. Hal tersebut juga bisa dijadikan contoh pada siswa untuk selalu berperilaku jujur dan tidak malu mengakui kesalahan. Hilangkan rasa gengsi, karena pembuka pada kesalahan menjadi salah satu cara menanamkan pendidikan karakter pada murid. siswa akan menjadi seseorang yang berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.

  1. Mengajarkan sopan santun

Sopan santun merupakan perilaku yang wajib ditanamkan kepada siswa. Meskipun terdengar sepele, namun sopan santun perlu diajarkan kepada siswa agar mereka dapat menjaga sikap saling menghormati. Sebagai guru harus menegur siswa yang kurang sopan guna mengoreksi perilaku tersebut. Teguran bukan berarti harus memarahi siswa, melainkan cukup mengingatkan siswa jika perilaku tersebut tidaklah baik.

  1. Biarkan siswa menjadi pemimpin

Sifat kepemimpinan didapatkan melalui pendidikan karakter, di mana guru bisa memberikan kesempatan agar siswa dapat memimpin teman-temannya. Mengingat karakter pemimpin sangat penting untuk dimiliki, dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial maupun ekonomi. Oleh sebab itu, guru harus membantu siswa untuk melatih jiwa kepemimpinan. Caranya pun sangat sederhana, yaitu dengan memberikan tugas secara berkelompok dan setiap kelompok tersebut memiliki pemimpin dan anggota. Dengan demikian akan mengembangkan siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bekerjasama dengan baik. Setelah melakukan diskusi, guru dapat mengevaluasi pembelajaran positif ini agar siswa bisa memimpin dan bekerja sama lebih baik kedepannya. Sesekali berilah motivasi kepada siswa yang kurang percaya diri, agar mereka berani tampil maju.

  1. Membagikan pengalaman inspiratif

Pada sela-sela pembelajaran di kelas, guru dapat berbagi pengalaman inspiratif guna menginspirasi siswa lebih baik. Bukan hanya bercerita mengenai keberhasilan atau kehebatan saja, melainkan lebih dari itu. Misalnya bercerita mengenai kegagalan dan keputusasaan yang pernah dialami, namun bangkit kembali demi meraih cita-cita. Tentu saja hal tersebut dapat dijadikan pembelajaran bagi murid dan semangat untuk meraih cita-cita. Dengan berbagi pengalaman, maka siswa akan belajar dari pengalaman tersebut agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Sehingga mereka tidak menjadi generasi yang bermental lemah, melainkan berani mengambil langkah untuk mencapai impian.

  1. Memberikan tenggat waktu pada setiap tugas

Ketika memberikan tugas, guru harus memutuskan tenggat waktu (deadline) pengumpulan tugas tersebut. Hal tersebut sangat penting guna menanamkan nilai tanggung jawab dan kedisiplinan. Ajarkan pula nilai kejujuran pada saat mengerjakan tugas, sehingga anak terbiasa mengerjakan tugas sendiri (mandiri). Dengan membiasakan hal tersebut, maka anak akan tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter, bijak, bertanggung jawab serta mandiri.

  1. Mengenalkan tata tertib sekolah dan mematuhinya

Setiap sekolah tentu memiliki tata tertib atau peraturannya sendiri guna mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru dapat mengenalkan tata tertib sekolah pada siswa, lalu memintanya untuk melakukan tata tertib tersebut. Hal tersebut menjadikan siswa tumbuh sebagai generasi yang taat pada aturan.

 

Sumber: Kejarcita.id

Foto: Freepik

  • Post author:
  • Reading time:4 mins read