Hadiah di satu sisi bisa membantu anak termotivasi, namun di sisi lain bisa juga mengembangkan sikap yang buruk, benarkah?
Bagi seorang anak, selalu ada alasan untuk tidak menaati perkataan orang tua. Mereka seolah tidak mau menurut, bahkan dengan dengaja tidak mendengarkan perkataan orang tuanya.
Nah, pada umumnya untuk mengatasi hal tersebut, orang tua memberikan mereka hadiah, entah itu berupa es krim, mainan, boneka, atau apapun yang anak-anak sukai. Boleh jadi cara seperti efektif, tapi apakah hadiah benar-benar membantu anak mengubah sikapnya?
Jadi bagaimana sebaiknya? Apakah sistem hadiah merupakan cara mendidik anak yang buruk?
Sebenarnya sistem hadiah merupakan satu cara mendidik anak yang baik dan efektif. Hadiah membuat anak termotivasi untuk mencapai hal yang diminta orang tua. Mulai dari mengubah kebiasaan buruk, membiasakan diri merapikan tempat tidur, ataupun agar lebih berprestasi di sekolah. Memberikan hadiah bisa memunculkan motivasi eksternal dalam diri anak untuk meraih apa yang diminta. Hadiah membuat anak merasa lebih bersemangat dan tidak takut usahanya sia-sia karena ia tahu ia akan memperoleh hal yang ia inginkan ketika berhasil meraihnya. Bukan hanya itu, hadiah juga menjadi cara bagi orang tua mengapresiasi anaknya. Melalui hadiah, orang tua seolah memberitahu kepada anak bahwa mereka ikut terlibat dan menyaksikan perjuangan anaknya. Anak juga mengetahui bahwa kedua orang tua menghargai usahanya. Tidak heran jika hadiah juga dapat menjadi salah satu cara mempererat hubungan orang tua dengan anak. Hadiah juga mengajarkan anak makna dan kebahagiaan yang mereka dapatkan dari memberi. Ini membuat anak mengerti memberi kebahagiaan bagi orang lain, bukan melalui bendanya tetapi melalui niat dan hati yang tulus.
Terlepas dari sejumlah sisi positifnya, memberikan anak hadiah juga membawa sejumlah dampak negatif. Khususnya dalam perkembangan kepribadian anak. Dampak negatif dari sistem hadiah umumnya berhubungan dengan konsekuensi yang tidak diinginkan, serta kesulitan menerapkannya. Anak yang terbiasa menerima hadiah akan mulai meminta hadiah sesuai keinginan mereka. Tidak jarang anak-anak ini menanggapi permintaan orang tua dengan pertanyaan, “Apa yang akan kudapat ketika melakukannya?”
Tidak semua anak juga dapat mengikuti aturan pemberian hadiah. Tidak sedikit anak yang merasa tidak ingin dikontrol oleh orang tua, meskipun ada hadiah yang akan terima. Anak-anak ini merasa tidak tertarik bahkan tidak membutuhkan hadiah yang orang tua sediakan.
Penerapan sistem hadiah juga dapat membawa hal negatif khususnya jika anak tidak memiliki intensi untuk melakukan hal yang baik. Mereka hanya melakukannya karena ada hadiah yang menanti mereka. Itu membiasakan mereka tidak mau melakukan sesuatu tanpa ada hadiah di baliknya.
Jenis hadiah yang dapat orang tua berikan kepada anak sebenarnya sangat beragam. Mungkin seringkali terbiasa memberikan anak hadiah material, seperti cokelat, mainan, boneka, uang jajan. Tetapi ada juga social reward yang lebih murah, mudah, bahkan memiliki dampak yang lebih besar bagi anak, contohnya:
- Kasih sayang.
Ini berupa pelukan, ciuman, tos, senyum, atau memegangnya di pundak.
- Pujian.
Orang tua dapat memuji anak sebagai hadiah, seperti, “Kamu hebat!”, “Anak yang baik!”, atau “Kamu sungguh berbakat!” Pujian yang spesifik memberitahu mereka sikap apa yang orang tua sukai. Contohnya seperti, “Wah kamu rajin belajar, anak pintar!”
- Perhatian dan aktivitas.
Orang tua juga dapat menghadiahi putra-putrinya dengan menghabiskan waktu bersamanya, contohnya seperti membacakannya dongeng sebelum tidur, bermain bersama, menonton film kesukaannya, pergi ke luar, ataupun membuat menu makanan favoritnya.
Memberikan hadiah kepada anak entah itu berupa material reward ataupun social reward sangatlah penting. Tetapi pastikan ini dilakukan dengan cara yang tepat agar hadiah berfungsi dengan baik pada anak.
Sumber: Popmama.com
Foto: Freepik
Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :
Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id
Video Kegiatan Siswa : Youtube Stella Maris