Setiap orang tua pasti sangat bangga ketika memiliki anak berbakat. Namun, tidak semua orang tua tahu bagaimana cara menggali potensi anak sehingga ia tumbuh menjadi anak yang berbakat. Inilah yang sering menjadi persoalan.
Ada anggapan bahwa bakat anak itu langsung diberikan dari Tuhan. Itu memang benar. Namun, bukan berarti karunia Tuhan itu hanya diberikan pada beberapa anak saja. Semuanya mendapatkan karunia berupa bakat.
Yang jadi persoalan adalah apakah orang tua mampu menggali bakat tersebut atau tidak.
Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut.
Padahal, bakat anak harus digali sehingga setiap anak punya potensi unggul. Maka dari itu, setiap anak sebenarnya punya potensi untuk menjadi anak berbakat. Asalkan dengan satu syarat. Orang tua mampu menggali dan kemudian mengembangkan bakat tersebut.
Kapan Potensi Anak Sudah Mulai Terlihat
Menurut Anda, kapan bakat atau potensi anak bisa dilihat? Cukup disayangkan ketika banyak orang tua menganggap bakat anak itu baru terlihat ketika ia sudah masuk sekolah. Ini berkaitan dengan nilai mata pelajaran di sekolah. Ketika anak mendapatkan nilai matematika yang tinggi, orang tua menganggap di sanalah bakat anak.
Itu jelas salah. Potensi anak sebenarnya sudah bisa digali sejak anak masih kecil. Bahkan ketika balita. Selain itu, nilai di sekolah tidak seharusnya dijadikan patokan apakan anak berbakat di bidang tertentu. Karena nilai itu biasanya bersifat subyektif. Selain itu, terkadang ada bakat yang tidak masuk ke dalam mata pelajaran. Dan itu sangat disayangkan ketika bakat akhirnya tidak ditemukan.
Oleh sebab itu, yang paling berperan dalam menggali potensi anak tidak lain adalah orang tua. Anda sebagai orang tua harus melakukan penggalian bakat anak sendiri.
Dan itu bisa dilakukan sedini mungkin. Sejak anak berusia 2 tahun atau bahkan sebelum 2 tahun, Anda bisa melihat bakat anak dengan cara melakukan pemetaan potensi anak.
Cara Memetakan Potensi Anak
Lalu, bagaimana cara memetakan potensi anak? Sebenarnya tidak sulit. Bagi Anda yang tidak pernah mendapatkan pendidikan tentang psikologi anak juga bisa melakukan hal ini.
Ada beberapa tahap pemetaan bakat yang perlu Anda dan juga semua orang tua lakukan jika ingin memiliki anak berbakat. Berikut ini langkah-langkah yang dimaksud:
1.Perhatikan Apa yang Ia Sukai
Setiap anak pasti punya kegiatan atau barang yang ia sukai. Coba Anda perhatikan apa saja yang disukai oleh sang buah hati.
Mungkin akan banyak sekali hal yang disukai oleh anak. Jangan khawatir. Anda hanya perlu mencatat. Jika perlu, catat dalam satu buku khusus. Ini akan menjadi buku catatan untuk membantu Anda dalam memetakan potensi anak.
2.Lakukan Eliminasi
Setelah tahu apa saja yang anak sukai, Anda bisa melakukan eliminasi. Anda cari 3 sampai 5 hal yang paling disukai oleh sang buah hati.
Bagaimana cara memilih 3 sampai 5 hal tersebut? Gunakan faktor lain selain suka. Faktor lain tersebut adalah kebosanan. Jika anak suka main sesuatu dan terasa tidak pernah bosan, itulah yang paling anak sukai. Catat dan cari 3 sampai 5 hal yang paling anak sukai dan tidak bosan-bosannya anak lakukan.
3.Siapkan Alat atau Media yang Dibutuhkan Anak
Sudah dapat 3 sampai 5 hal yang disukai anak? Langkah selanjutnya adalah membeli alat atau media yang dibutuhkan anak. Misalnya saja anak suka main badminton. Belikan alat olahraga badminton, mulai dari raket, shuttlecock, dan juga kaos badminton.
Setelah itu, lakukan eliminasi lagi. Cari satu yang anak tidak hanya suka tapi juga memang ada potensi di dalam hal tersebut.
4.Ajak Anak Masuk ke Komunitas atau Kelas Khusus
Sudah tahu anak berbakat di bidang apa? Agar lebih pasti, masukkan ke dalam komunitas. Atau Anda bisa masukkan ke kelas atau kursus tertentu. Ketika anak suka menggambar, masukkan ke kelas menggambar. Dan lihat perkembangannya.
Dengan mengajak anak ke komunitas yang tepat atau tempat kursus, maka potensi anak akan benar-benar terasah. Anda juga bisa tahu apakah benar ada bakat di bidang yang sudah Anda ketahui di dalam diri anak atau tidak.
Di dalam perjalanan, ada kemungkinan anak akan merasa bosan dan mencoba untuk melakukan hal lain. Sebagai orang tua, Anda harus mengarahkan. Jangan sampai anak salah arah.
Pada titik ini, sebenarnya Anda sudah tahu di mana potensi anak. Sayang jika anak berbalik arah. Untuk menjadi anak berbakat, dibutuhkan konsistensi untuk mengembangkan bakat tersebut. Jadi, bakat tidak hanya harus digali dan ditemukan, tapi juga harus dikembangkan.
5.Lakukan Tes Potensi Anak
Setelah semua itu Anda lakukan, akan lebih baik jika Anda ajak anak ke psikolog anak. Ini penting agar anak diobservasi oleh sang ahli.
Anda bisa menceritakan tentang proses pemetaan bakat anak yang sudah Anda lakukan. Itu bisa menjadi bahan observasi oleh psikolog anak. Selain itu, psikolog anak juga akan melakukan serangkaian tes. Dari hasil tes tersebut, maka akan muncul apakah benar anak Anda punya bakat sesuai dengan pemetaan potensi yang Anda sudah lakukan.
Nah, sudah siap untuk memetakan potensi anak?
Tips Agar Orang Tua Tidak Salah Memetakan Potensi Anak
Anda sudah tahap demi tahap yang perlu dilakukan untuk memetakan potensi anak. Mungkin Anda merasa itu hal yang mudah. Namun, pada kenyataannya, seringkali orang tua mengalami masalah.
Tak jarang orang tua yang tidak yakin bahwa anak punya bakat di bidang tertentu. Padalah, mereka sudah melakukan tahap demi tahap untuk memetakan potensi anak. Keraguan tersebut bisa disebabkan karena orang tua tidak ingin anak melakukan bakat tersebt. Mungkin pertimbangannya adalah profesi yang bakal dilakoni oleh anak.
Misalnya saja ternyata anak berbakat di bidang balapan. Sejak masih kecil, anak suka main mainan berupa balapan yang ada di wahana. Anak juga suka menonton siaran balapan. Ia sering bertingkah seolah-olah ia sedang ikut balapan.
Masih ada keraguan. Lalu, setelah adanya tes dari psikolog anak, ternyata memang anak suka balapan. Ia suka kompetisi seperti itu.
Banyak orang tua yang tidak siap ketika anak punya bakat seperti itu. Banyak pertimbangan mengapa mereka tidak siap. Hingga akhirnya terkadang orang tua mematikan bakat tersebut. Mereka menutup mata jika anak punya bakat menjadi pembalap.
Inilah yang menjadi masalah ketika orang tua memetakan bakat anak. Ada ego dari orang tua yang ditonjolkan. Padahal, yang seharusnya dilakukan adalah fokus melihat potensi dalam diri anak dan orang tua harus siap menerima hal tersebut.
Yang pasti, setiap anak lahir dengan karunia Tuhan yang beda. Anda sebagai orang tua harus berusaha mencari karunia tersebut. Itulah salah satu tugas utama jika ingin memiliki anak berbakat.
Referensi : Discovering Your Child’s Talent
____________________________________
Stella Maris School adalah sekolah internasional dan nasional untuk anak KB/TK hingga SMA. Salah satu visi Stella Maris yaitu “Menjadi Sekolah Dasar Terdepan dalam Penanaman Karakter Berlandaskan Iman Kristiani”. Tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis tapi juga non akademis sesuai usia dan talenta siswa dengan tetap memperhatikan sisi psikologis. Hubungi kami untuk bertanya lebih lanjut tentang pengajaran di Stella Maris, pendaftaran sekolah ataupun beasiswa.