Kata atau istilah empati sudah kerap kita dengar, terlebih ketika pembicaraan mengarah pada kecerdasan emosional. Tapi, apakah Anda sudah tahu sebenarnya apa yang dimaksud dengan empati? Dan apa pentingnya bagi anak memiliki sikap empati?

Empati merupakan kemampuan merasakan kondisi emosional orang lain, kemudian muncul rasa simpati, dan mencoba menyelesaikan sebuah masalah dari sudut pandang orang lain. Atau bisa dikatakan anak yang kemampuan empatinya berkembang bisa memahami bagaimana perasaan orang lain di saat berhadapan dengan situasi tertentu, entah gembira, entah sedih, entah kecewa, ataupun marah.

Anda, putra-putri Anda, dan juga orang-orang lain pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang tidak akan bisa bertahan hidup tanpa bantuan orang lain atau tanpa berinteraksi dengan orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu memiliki kemampuan empati menjadi hal penting yang harus dikembangkan, bahkan sejak usia dini. Mengapa? Karena dengan keterampilan tersebut, seorang individu menjadi lebih dekat dengan orang lain dan menjadi pribadi yang lebih peduli dengan sesama. Tentu hal tersebut merupakan suatu hal yang positif. Dalam kehidupan sehari-hari, apabila seseorang memiliki kemampuan empati tinggi, maka akan cenderung lebih berhati-hati dalam berucap dan bertingkah laku agar tidak merugikan orang lain.

Namun, tahukah Anda bahwa kemampuan empati tidak secara otomatis muncul sejak lahir? Butuh diasah, dikembangkan, dan dibentuk, bahkan untuk orang yang sudah dewasa. Lalu seperti apa cara yang tepat mengajarkan kemampuan empati pada anak sejak dini? Dua hal ini bisa menjadi awal bagi orang tua:

  • Orang tua harus menanggapi keluhan atau cerita anak dengan serius

Acapkali orang tua memiliki kecenderungan meremehkan atau menyepelekan, menganggap tidak serius saat putra-putrinya, bercerita, termasuk saat mereka menuturkan sebuah masalah. Nah, orang tua sebaiknya menanggapi atau mendengarkan apa yang disampaikan putra-putrinya dengan sikap dewasa. Tujuannya adalah agar mereka merasa dan belajar bahwa ada perasaan nyaman saat keluhan atau ceritanya didengarkan serta diperhatikan. Dengan demikian mereka juga akan belajar untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama.

 

  • Orang tua harus memenuhi kebutuhan emosi putra-putrinya di rumah

Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa anak yang kebutuhan emosinya terpenuhi saat di rumah oleh orang-orang terdekatnya akan memiliki rasa empati yang lebih besar. Hak anak di rumah harus terpenuhi. Salah satu contoh adalah, orang tua harus sering memberikan pelukan hangat saat putra-putrinya merasa sedih. Secara tidak langsung, hal-hal kecil namun bermakna seperti itu akan memberikan pelajaran berharga tentang empati.

 

Intinya adalah untuk menanamkan sikap yang baik pada putra-putri tercinta, sebaiknya orang tua memberikan keteladanan, harus bisa menjadi panutan. Tunjukkan sikap peduli pada orang lain atau mengajak anak terlibat diskusi mengenai kepedulian tersebut agar mereka bisa belajar

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read