Melonjaknya kasus penularan COVID-19 yang dipicu munculnya varian virus baru, membuat sekolah tatap muka secara terbatas yang sebelumnya direncanakan di awal tahun ajaran 2021-202 pun harus diundur. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan anak-anak. Pembelajaran di sekolah pun untuk sementara harus tetap dilakukan secara online. Nah, kondisi tersebut boleh jadi akan menimbulkan kebosanan yang berkepanjangan pada anak.
Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana S.Psi, agar orang tua dan anak bisa nyaman menjalankan sekolah online atau daring, kunci pertamanya harus menerima dulu. Namun memang tiap orang tua dan anak berbeda, ada yang menerimanya dengan cepat, ada juga yang harus marah-marah dulu baru menerima. Ada juga yang memang belum mau terima, tapi ada yang jalanin dulu aja. Jadi, kita mesti menetapkan diri dulu kalau kita menerima situasi ini, kalau kita belum terima, susah tuh untuk menyusun langkah selanjutnya.
Lantas, bagaimana cara menghadapi anak yang bosan sekolah online atau daring?
Emosi negatif pada anak seperti bosan, kecewa, sedih, marah, dan tidak bersemangat, adalah hal yang sangat wajar muncul di era belajar daring ini. Sehingga, coba tempatkan diri kita pada posisi anak, yang tidak bisa bertemu teman-temannya, dan harus selalu berada di rumah. Situasi sekolah daring ini juga pasti tidak menyenangkan bagi anak. Sehingga wajar jika anak merasa bosan dengan sekolahnya yang harus selalu menatap laptop atau gadget.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yakni:
- Sadari emosi anak
Menurut Vera, biarkan anak mengeluarkan dulu emosi negatifnya. Jadi, Anda cukup mendampingi saat anak mengeluarkan emosinya. Anda juga harus sadar bahwa wajar jika anak merasa bosan dan merasakan beragam emosi saat sekolah online.
- Sadari emosi sendiri
Anda jangan ikut terpancing saat anak sedang merasakan emosi negatif. Cobalah tenangkan diri dulu, tarik napas dalam-dalam, atau cuci muka dulu. Sehingga Anda tidak harus langsung menghadapi anak saat itu juga, ambil waktu untuk menenangkan diri.
- Ajarkan anak mengelola emosi
Situasi ini bisa menjadi salah satu kesempatan untuk mengajari anak mengelola emosinya. Menurut Vera, ini juga bisa jadi saat yang tepat untuk membangun bonding dengan anak.
- Bantu anak secara verbal
Dengan membantu anak secara verbal, anak juga jadi bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan. Anda bisa bilang pada anak, “Kamu kayaknya bete ya?” nanti anak mungkin akan bilang, “Iya nih, aku bete, bosen daring terus.”
- Tunjukkan empati
Kemudian, jika anak sudah mengungkapkan perasaannya, jangan lupa untuk menunjukkan empati. Lalu, cukup dengarkan saja apa yang anak katakan, sehingga anak merasa diterima, dipahami, dan dimengerti. Jika anak sudah merasa dipahami dan dimengerti, emosinya biasanya akan turun sendiri.
- Bicarakan solusi
Jika Anda dan anak sudah sama-sama memahami masalahnya apa, dan anak juga sudah lebih tenang, lalu bicarakan solusinya. Anda bisa bicara bersama anak dan mencari solusinya bersama-sama.
Sumber: Kumparan.com
Foto: Freepik
Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :
Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id
Video Kegiatan Siswa : Youtube Stella Maris