Sebagai salah satu sekolah unggulan (terbaik), Stella Maris School menyadari betapa tidak mudah menghadapi tantangan pendidikan (mendidik Generasi Z) di era 4.0. Seperti kita ketahui berssma, saat ini mayoritas siswa berasal dari Generasi Z, yaitu generasi yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga sekitar tahun 2010. Mereka adalah generasi yang ditentukan teknologi, yang tidak bisa melihat dunia tanpa teknologi.

Dengan demikian, adaptasi teknologi menjadi salah satu keunggulan generasi Z. Namun, teknologi juga menjadi tantangan terbesar mereka karena otomasi di era 4.0. Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan menjadi penentu.

Pembelajaran jarak jauh secara daring pada pandemi Covid-19 ini sejatinya memperkuat Generasi Z. Paling tidak mereka mempunyai kesadaran lebih baik dibanding Generasi Alpha, lahir setelah tahun 2010, yang mungkin belum menyadari dampak pandemi ini pada pendidikan mereka.

Pandemi ini mempercepat kebutuhan teknologi untuk pembelajaran. Selama masa pandemi, pembelajaran daring menjadi salah satu solusi untuk menjaga keberlanjutan pendidikan ketika sekolah ditutup. Permasalahan yang muncul merupakan hal wajar karena ada “pemaksaan” adaptasi teknologi secara mendadak dan tanpa persiapan. Namun, manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kemampuan luar biasa untuk beradaptasi. Dan anak-anak, pada umumnya lebih luwes untuk beradaptasi dengan teknologi. Siswa bisa mandiri dengan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh, meski untuk memahami materi pelajaran perlu bantuan orang tua.

Karena itu, sejumlah penelitian yang dikutip weforum.org menyebutkan, akses ke teknologi yang tepat dan metode pembelajaran yang tepat bisa membuat belajar secara daring lebih efektif. Rata-rata siswa dapat mempertahankan 25-60 persen lebih banyak materi saat belajar daring dibandingkan dengan hanya 8-10 persen saat belajar tatap muka di kelas.

Hal tersebut sebagian besar karena siswa dapat belajar lebih cepat secara daring. Pembelajaran daring membutuhkan 40-60 persen lebih sedikit waktu untuk belajar daripada di ruang kelas karena siswa dapat belajar sesuai kecepatan mereka, membaca ulang materi pembelajaran sesuai keinginan mereka.

Sehingga pendidikan juga harus diubah mengikuti perkembangan zaman. Sekolah yang berfokus pada keterampilan akademis dan pembelajaran hafalan , sudah tidak relevan. Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan beradaptasi akan lebih penting untuk menentukan kesuksesan di masa depan.

Menurut laporan Dell Technologies, 85 persen pekerjaan di tahun 2030 yang akan dimasuki oleh Generasi Z dan Alpha belum ditemukan. Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia, 6 persen anak sekolah dasar saat ini akan bekerja pada jenis pekerjaan yang belum ada.

Konsep otomasi dalam Revolusi Industri 4.0 akan mengubah struktur dan lapangan pekerjaan. Beberapa pekerjaan akan menjadi otomatis dan yang lainnya akan berubah secara signifikan karena teknologi. Manajerial yang membutuhkan keahlian spesifik dan interaksi dengan para pihak termasuk bidang yang sulit diotomasi pada 2030.

Sistem pendidikan harus jauh lebih responsif terhadap tuntutan zaman. Hal tersebut yang selalu dijadikan landasan oleh Stella Maris School. Kemampuan akademis dan non-akademis, didukung pendidikan karakter yang kuat serta pola pikir entrepreneur menjadi menjadi nilai plus bagi salah satu sekolah unggulan (terbaik) di wilayah Serpong ini.

Sumber: Kompas.id

Foto: Freepik

 

Untuk informasi dan pendaftaran sekolah Stella Maris School, Hubungi :

Whatsapp : 081389535377
Instagram : @stellamaris.sch
Email : info@stella-maris.sch.id
Video Kegiatan Siswa : Youtube Stella Maris

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read