Orang tua mana yang tidak menginginkan putra-putri mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai potensi masing-masing? Semua orang tua pasti menginginkan hal yang sama. Agar harapan tersebut terwujud, ada satu hal penting yang perlu dipahami oleh orang tua, yaitu tentang konsep kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Teori kecerdasan majemuk pertama kali dicetuskan oleh Howard Gardner, seorang profesor pendidikan di Harvard University, dalam bukunya yang berjudul “Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences”. Berawal dari kegelisahannya karena anggapan bahwa tes IQ menjadi satu-satunya patokan dalam mengukur kecerdasan seseorang. Menurut Gardner, kecerdasan manusia juga harus dinilai dari:

  • Kemampuan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
  • Kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk dicarikan solusi
  • Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam budaya seseorang

Bersama tim, Gardner mengembangkan cara-cara mengukur kemampuan individu untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Gardner mendefinisikan kecerdasan manusia yang tak terbatas, serta dikelompokkan dalam 9 jenis kecerdasan, yaitu:

  • Kecerdasan Bahasa (Word Smart)

Kecerdasan ini mencakup kemampuan verbal seperti mengingat dan menyebutkan nama, bercerita (storytelling), merangkai kata-kata, atau pun mengeja. Agar optimal jenis kecerdasan ini, berikan stimulasi dengan cara membacakan dongeng, mendengarkan si kecil bercerita, menulis, mengajak diskusi, bermain tebak kata, atau menyusun huruf.

  • Kecerdasan Matematika (Number Smart)

Anak dengan kecerdasan ini mampu berpikir secara logis dan sistematis, tertarik pada angka atau sains, bisa mengenali pola tertentu, atau cakap berhitung. Beberapa aktivitas seperti mengajak anak menghitung benda-benda di dalam ruangan, atau bermain ular tangga bisa dijadikan alat stimulasi jenis kecerdasan ini.

  • Kecerdasan Spasial-Visual (Picture Smart)

Tipe kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan berbagai bentuk atau gambar. Jika putra-putri Anda senang menggambar atau bermain balok, boleh jadi ia memiliki kecerdasan spasial-visual. Berikan stimulasi dengan cara menggambar, melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, atau menempel stiker berwarna.

  • Kecerdasan Kinestetik (Body Smart)

Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan. Anak dengan kecerdasan ini harus banyak distimulasi dengan cara memasukkannya ke dalam les tari, klub olahraga, bermain lempar dan tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan, atau bermain teater.

  • Kecerdasan Musikal (Music Smart)

Jenis kecerdasan ini membuat si kecil memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi nada, mengingat melodi sebuah lagu, dan mengekspresikan diri sesuai irama musik. Mereka punya kepekaan terhadap suara, dapat bernyanyi dengan baik, dapat membedakan tinggi rendah nada, serta tertarik dengan alat musik atau bunyi-bunyian. Asah kecerdasan buah hati Anda dengan mengajak bermain musik, memperdengarkan lagu, menonton drama musikal, atau ikut les musik.

 

  • Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)

Kecerdasan jenis ini ditandai dengan kemampuan mengenal emosi dan memahami diri sendiri sehingga anak bisa mengungkapkan serta mengatasi emosinya. Cara menstimulasi tipe kecerdasan ini adalah dengan mendorong anak untuk menceritakan kegiatan yang dialami dan bagaimana ia mengatasinya atau menanyakan apa keinginan dan cita-citanya.

  • Kecerdasan Interpersonal (People Smart)

Jika putra-putri Anda dapat bekerjasama dalam kelompok, atau bahkan memimpin sebuah kelompok, boleh dibilang ia memiliki kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, yang berarti bisa memahami emosi, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan ini bisa diasah dengan mendorong anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas, atau pertemuan sosial.

  • Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)

Anak yang memiliki kecerdasan naturalis memiliki kepekaan terhadap lingkungan hidup. Biasanya ia tertarik untuk memahami peristiwa alam, berinteraksi dengan alam, dan memelihara binatang atau berkebun. Berikan stimulasi dengan cara mengajak anak ke tempat wisata edukasi yang melibatkan interaksi dengan alam atau melihat pemandangan alam (pegunungan, pantai, dll.).

  • Kecerdasan Spiritual (Spiritual Smart)

Dengan kecerdasan ini, anak memiliki kemampuan untuk memahami makna hidup dan tujuannya, berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya spiritual. Stimulasi si kecil dengan cara mengajarkan mereka untuk mensyukuri atas peristiwa setiap hari, berdoa, atau mengunjungi panti asuhan.

Harap diingat, kecerdasan majemuk ini dimiliki setiap anak, sehingga perlu distimulasi agar anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh. Orang tua berperan untuk memberikan stimulasi-stimulasi tersebut secara terus menerus agar si kecil mencapai potensinya yang tertinggi serta mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi segala tantangan dalam kehidupannya.

  • Post author:
  • Reading time:4 mins read