Cek Fakta Berikut Ini!
Otak adalah organ tubuh manusia yang sangat penting. Bukan hanya gerak tubuh, otak juga mengendalikan ingatan serta cara berpikir, yang membentuk keunikan masing-masing individu. Berbagai informasi terkait otak pasti sering kita dengar.
Barangkali Anda kerap menjumpai berbagai kuis yang mengetes apakah Anda lebih dominan otak kiri atau otak kanan. Atau barangkali kerap mendengar bahwa otak manusia hanya didominasi sebagian otak, yakni otak kiri atau otak kanan.
Mereka yang pandai dalam bidang matematika, logika, analitis, cenderung otak kirinya yang dominan. Sementara mereka yang unggul dalam kreativitas dan seni memiliki kecenderungan dominan otak kanannya.
Nah, mulai sekarang Anda harus buang jauh-jauh teori tersebut. Belum ada penelitian berbasis sains yang benar-benar membuktikan bahwa otak manusia didominasi oleh salah satu bagian otak saja. Merujuk pada hasil penelitian mutakhir tentang otak manusia, ternyata teori tersebut hanyalah mitos belaka.
Adalah sebuah penelitian dalam bidang neuroscience dan neuropsikologi, dilakukan Universitas Utah dan dipublikasikan pada 2013 yang mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal dominasi otak. Penelitian melibatkan 1.000 otak manusia dan saat aktivitas otak dipindai menggunakan MRI, pada dasarnya kedua sisi otak kurang lebih sama dalam jaringan saraf dan konektivitasnya. Manusia menggunakan semua bagian otaknya untuk melakukan berbagai tugas kehidupan, termasuk berpikir logis dan melakukan kegiatan kreatif.
Memang ada area atau bagian di korteks otak kita yang bertanggung jawab untuk hal-hal tertentu, seperti bahasa dan visual. Namun, dalam proses berpikir dan menerima input sinyal dari indera, otak kita bekerja secara bersamaan atau simultan sebagai sebuah sistem. Misalnya, pelukis memang memakai bagian kanan otak untuk menerima sinyal warna dan bentuk, tapi dia juga memakai otak bagian kiri untuk koordinasi gerakan halus menyapu kuas di kanvas.
Mitos ini menjadi berbahaya ketika orang yang meyakininya jadi membatasi dan mengecilkan kemampuan dalam belajar. Misalnya, orang sudah diberikan label sebagai otak kanan bisa jadi enggan mempelajari matematika atau logika karena merasa enggak punya bakat.
Padahal, otak kita sangat plastis. Keterampilan-keterampilan seperti kreativitas, seni, logika, matematika semuanya bisa dilatih dan dipelajari.
Beberapa orang ada yang lebih metodologis, logis, dan lain-lain. Namun sejatinya hal tersebut tidak ada hubungannya dengan perbedaan setiap fungsi dari otak kiri dan otak kanan.
Anda boleh mengaku orang kreatif atau pintar dalam bidang matematika, akan tetapi jangan sampai mengaku lebih banyak menggunakan otak kiri atau otak kanan