Pernahkah Anda mengalami kejadian ketika buah hati tercinta tantrum di tempat umum? Apa reaksi Anda? Marah, kesal, atau malah bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan. Merujuk definisi secara umum, tantrum adalah kemarahan dengan amukan karena ketidakmampuan mengungkapkan keinginan atau kebutuhan dengan kata-kata, biasanya terjadi pada anak-anak.

Tantrum merupakan situasi yang wajar terjadi pada anak. Kondisi ini acap kali terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Pada usia tersebut fase kemampuan sosial dan emosional sedang berkembang sangat pesat. Selain itu, disebabkan juga oleh kesulitan anak mengungkapkan perasaannya. Fase tantrum ditandai dengan anak menangis, ngambek, marah, atau bahkan tidak jarang ia akan berguling di lantai karena keinginannya tidak terpenuhi.

Nah, saat itu terjadi, apa yang perlu Anda lakukan?

  • Anda harus tetap tenang

Melihat si kecil menjerit tanpa henti di tempat umum kerap membuat panik. Orang tua akan merasa bingung harus melakukan apa. Ketahuilah bahwa memarahi dan balik berteriak pada anak hanya akan membuat anak semakin frustasi.

Oleh karena itu, Anda harus tetap tenang dan berperilaku seperti biasa. Jika ia melakukannya di dalam bioskop atau ruangan publik, ajak anak ke luar. Tawarkan anak untuk duduk dan menenangkan diri, dan jangan ragu untuk memeluk si kecil.

Jika anak bisa tenang dalam waktu singkat, jangan lupa untuk memberikannya hadiah kecil. Tujuannya agar anak tak akan lupa untuk meminta sesuatu tanpa tantrum di lain waktu.

  • Kenali dan pahami perasaan anak

Seorang ahli psikologi perkembangan anak menuturkan, “Terkadang, tantrum dibutuhkan anak untuk mengeluarkan perasaannya. Jadi, biarkan saja dia bertingkah seperti itu (menangis, berguling, dll.)”. Tantrum sedikit banyak membantu anak untuk belajar mengungkapkan perasaan sekaligus mengontrol diri. Namun, pastikan tantrum tak membahayakan si kecil.

  • Berpura-pura seolah-olah berada di rumah

Sedapat mungkin, Anda bisa berpura-pura sedang berada di rumah dengan si kecil. Buatlah skenario seolah buah hati menangis tanpa henti hanya dengan Anda, tak ada orang lain di sekitar. Jangan biarkan situasi di sekitar menguasai Anda, sehingga justru lebih memperhatikan keadaan sekitar dibandingkan anak. Hal ini akan membuat Anda berujung dengan stres. Anak pun tak kunjung bersikap seperti yang Anda inginkan.

Coba mengambil napas sejenak dan beberapa saat membiarkan anak menangis adalah langkah terbaik.

  • Anda harus bersikap konsisten

Jika Anda selalu berhasil mengatasi tantrum si kecil di rumah, yakinlah  Anda juga bisa menangani hal ini di luar rumah.

Tetap tenang, ambil napas dalam dan jangan sesekali tergoda untuk berteriak pada anak menyuruhnya diam. Utamakan kekuatan dalam diri untuk fokus dan tak mendengarkan jeritan anak.

“Tantrum akan menjadi masalah ketika orang tua kemudian menuruti apa kemauan anak saat itu. Di masa mendatang, cara ini menjadi senjata untuk anak mendapatkan apa yang mereka inginkan”,  demikian pendapat para ahli di bidang psikologi perkembangan anak.

  • Fokus pada solusi, abaikan reaksi orang sekitar

Boleh jadi Anda merasa malu saat si kecil tantrum di tempat umum. Bahkan tidak sedikit orang tua terpancing kemarahannya dan segera mengabulkan permintaan anak dengan harapan masalah akan cepat selesai. Namun sebenarnya hal tersebut tidak menyelesaikan masalah dan memberikan pembelajaran pada anak.

Yang sebaiknya Anda lakukan adalah menggendongnya dan mengajaknya ke tempat yang jauh dari keramaian, jika si kecil menangis terlalu keras dan mengganggu orang di sekitar. Diamkan anak sejenak hingga ia berhenti berteriak.

Selanjutnya lihat perilaku anak, apakah ia masih rewel dan memungkinkan Anda untuk melanjutkan aktivitas di tempat tersebut. Jika anak sudah agak besar, kita bisa membicarakan perilaku tantrumnya di rumah dalam kondisi yang tenang.

  • Post author:
  • Reading time:3 mins read